Nasional

IDUL FITRI MOMENTUM PERSAUDARAAN UMAT BERAGAMA

Manado, 24/10 (Pinmas) - Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1427 Hijriah harus dijadikan momentum persaudaraan antar umat beragama didunia, kata Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), SH Sarundajang. "Hubungan persaudaraan dan kekeluargaan antar umat beragama, adalah bagian dari toleransi yang tidak bisa dipisahkan, sehingga harus dijaga dan dipelihara," ujar Gubernur Sarundajang, saat sambutan Sholat Ied di Lapangan Tikala, Selasa di Manado, Sulut. Menurut Gubernur, masyarakat Sulut terkenal dengan berbagai ragam budaya, agama dan suku etnis, bisa hidup berdampingan dan rukun antar sesama manusia. "Hidup rukun dan damai sangat mahal harganya, bahkan kegiatan malam Takbiran bagi umat Muslim dijaga ketat masyarakat Kristen," ujar Sarundajang. Bertindak khotib, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Sofyan Alwie Lahilote mengatakan, umat manusia telah kembali ke fitrah semula, telah lepas dari kungkungan dosa. "Kita merdeka dari hawa nafsu yang setiap saat memenjarakan manusia, kita bebas dari akhlak tercela, keangkuhan, kesombongan dan egoisme," kata Lahilote. Khotib mengajak manusia perlu pola hidup sederhana dan anjuran hidup hemat terhadap kebutuhan duniawi, perlu diaksentuasikan pada kehidupan nasional yang sementara diberondong berbagai krisis. Umat Muslim telah selesai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, telah peroleh predikat Mu`imin yang muttaqie, harus pandai memandang dirinya sebagai pribadi bertanggungjawab atas segala sesuatu terjadi dilingkungan sosial. Kata Lahilote, Orang yang berfikir dan berzikir adalah orang beriman, berakal, menghayati sifat-sifat Allah dan memahami alam semesta. Itulah orang yang sanggup menikmati kebesaran dan kemurahan Allah. Pelaksanaan Sholat Ied di Lapangan Tikala itu, diikuti sekitar 2.000 jemaah Muslim dari berbagai strata sosial, baik Pegawai Negeri Sipil, TNI-Polri, kalangan pengusaha, pedagang kaki lima, sopir dan sebagainya.(Ant/Ba)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua