Pojok Gusmen

Indonesia sebagai Barometer Keagamaan Dunia

Yaqut Cholil Qoumas

Yaqut Cholil Qoumas

Saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama 2021 di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, Senin (5/4/2021), saya menyampaikan keinginan menjadikan Indonesia sebagai barometer keagamaan dunia. Hal ini sudah saya tegaskan sejak awal menjabat sebagai Menteri Agama, saya telah menyatakan bahwa agama harus menjadi inspirasi. Karenanya Kementerian Agama harus menjadi kementerian yang melayani seluruh agama, bukan hanya Islam saja. Mind set ini harus dimiliki seluruh jajaran Kemenag.

Untuk menjadi barometer keagamaan dunia, maka mewujudkan moderasi beragama menjadi jalan yang harus ditempuh. Selama ini, Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Jadi logis jika parameter Islam di dunia diarahkan ke Indonesia. Islam yang sangat toleran dan menghargai perbedaan. Kita ingin Indonesia sebagai parameter keagamaan dunia.

Kasus pengeboman di Makassar terjadi karena adanya kesalahan pemahaman cara beragama yang menyebabkan munculnya perilaku ekstrim semacam itu. Kalau kemarin ada kasus pengeboman, karena mereka salah memandang cara berislam.

Untuk mengukur kinerja ASN Kemenag dalam menjaga kehidupan keberagamaan di Indonesia, Kementerian Agama akan menyusun indeks keagamaan sebagai penilaian atas perilaku keagamaan di tengah masyarakat. Jadi kita akan tahu sejauh mana kinerja kita dalam tahun ini sampai 2024 nanti dari indeks yang akan kita siapkan ini, salah satu tujuannya adalah untuk memberikan penilaian atas apa yang kita lakukan, dan respons masyarakat terhadap apa yang sudah kita lakukan.



Editor: Moh Khoeron

Pojok Gusmen Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua