Nasional

Jadi Kampus  Inklusif, Ini Prestasi Mahasiswa Difabel UIN Sunan Kalijaga

Waryono, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (foto : Boy Azhar)

Waryono, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (foto : Boy Azhar)

Yogyakarta (Kemenag) --- Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta membuka kesempatan kepada mahasiswa difabel untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik. Hal ini dituturkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Suka Waryono, saat ditemui di ruang kerjanya, di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Jalan Adisucipto, Yogyakarta.

“Program untuk anak-anak difabel ini dikenal dengan program kampus inklusi. Tujuannya untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada anak difabel,” kata Waryono, Kamis (28/02).

Sampai saat ini menurut Waryono, ada 42 mahasiswa difabel di UIN SUKA. “Mahasiswa-mahasiswa ini pun telah menorehkan banyak prestasi,” tutur Waryono.

Tahun ini misalnya, salah satu mahasiswa difabel UIN Suka, Hastu, akan berangkat ke Amerika Serikat. “Sebelumnya, pada tahun 2016, Tesya Nuitan salah satu mahasiswa yang juga difabel juga menjuarai Lomba Aplikasi Android di Amerika Serikat,” cerita Waryono.

Saat itu, Tesya berhasil mendapat juara I pada lomba pembuatan aplikasi android yang diinisiasi oleh Google. “Acara ini diikuti oleh seribuan perwakilan mahasiswa tingkat dunia. Dari Indonesia ada tiga kampus yang mengikuti lomba itu. Salah satunya UIN Sunan Kalijaga, dan Alhamdulillah juara,” kata Waryono.

Waryono juga menuturkan, Tesya beberapa bulan lalu juga diundang ke India.

Tak hanya itu, Waryono juga menceritakan tentang grup paduan suara mahasiswa difabel. “Paduan suara ini bernama “Gita Divana Group’. Semoga nanti ada kesempatan grup paduan suara mahasiswa difabel ini untuk tampil di acara Kementerian Agama,” tuturnya.

Ia menuturkan masih banyak prestasi yang sudah ditorehkan mahasiswa UIN Suka, tidak hanya tingkat nasional, bahkan sudah mendunia. “Inilah kebanggan kita bersama. PTKIN berkembang sangat pesat dan tentunya ini peran serta semua pihak di Kementerian Agama,” imbuhnya.

Untuk mendukung pelaksanaan program kampus inklusif, Waryono menyampaikan UIN Suka turut menggandeng pihak lain. “UIN memberikan beasiswa kepada mahasiswa difabel dari dana BLU. Disamping itu, kita juga menggandeng pihak lain untuk membantu mendukung pelaksanaan program ini,” kata Waryono.

Misalnya, sudah dua tahun berturut-turut Yayasan Astra telah memberikan beasiswa kepada 15 mahasiswa difabel. Selain itu, Pendiri Lembaga Pendidikan CIKAL Najeela Shihab juga sudah pernah datang untuk melihat program inklusif. “Ia berniat bekerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa difabel,” paparnya.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua