Daerah

Jamaah Haji Harus Waspadai Penipuan Bermodus Kesamaan Daerah

Jakarta (Pinmas)--Penyelenggaraan haji tak lama lagi dimulai. Bila Anda salah satu calon jamaah dan mungkin baru pertama kali berangkat, maka pesan penting ini jangan Anda lewatkan: waspadai penipuan dengan memanfaatkan kesamaan kedaerahan/ kesukuan. Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Cepi Supriatna menceritakan, kasus kriminalitas yang menonjol selama musim haji adalah penipuan jamaah Indonesia oleh sesama orang Indonesia di Tanah Suci. Modus operandi penipu ini adalah memperhatikan jamaah yang "terkagum-kagum" pada Masjid Nabawi di Madinah atau Masjidil Haram di Makkah sehingga celingak-celinguk saat keluar dari masjid, karena masuk tanpa memperhatikan ciri-ciri tertentu dari bangunan. Nah, pelaku lantas mendekati jamaah yang mengalami disorientasi itu dengan bertanya penuh simpatik. Bila calon korban orang Jawa, maka pelaku akan menggunakan bahasa Jawa dan mengaku berasal dari daerah yang sama atau berdekatan dengan daerah korban. Demikian juga ketika korban berasal dari Bugis, Sunda, dsb. Lalu pelaku menawarkan kebaikan dengan mengantarkan korban menuju ke pemondokan atau tujuan tertentu. Di jalan, pelaku dengan mulut manis "menakut-nakuti" korban jangan bawa uang banyak dan sebaiknya dititipkan ke dia saja agar aman. Kesamaan daerah/suku dan kehalusan pelaku membuat korban teperdaya. Akibatnya, korban menyerahkan uangnya pada pelaku, lalu pelaku kabur dengan cara yang halus pula. "Pada tahun 2009 lalu sewaktu saya dinas di Madinah, saya menangkap 23 orang pelaku penipuan ini," kata Cepi kepada detikcom di sela-sela pelatihan petugas panitia haji nonkloter di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (29/6/2011) petang. Investigasi menyebutkan, para pelaku merupakan "sindikat" yang beroperasi di Makkah dan Madinah. Hal ini terdeteksi dari hubungan telepon yang terekam di ponsel mereka. Pada tahun 2010, modus ini masih saja ada. "Tapi trennya menurun," kata Cepi. Tahun ini, panitia haji Indonesia juga mewaspadai trik penjahat bermodal homogenitas kedaerahan ini, yang menyasar pada jamaah sesat jalan. "Kami akan mengadakan rapat khusus Pam (pengamanan) di 3 daker (daerah kerja) yaitu Jeddah, Madinah dan Makkah," ujar Cepi yang pernah menjadi kepala daker di 3 lokasi itu. Cepi juga mengimbau calon jamaah haji untuk mencueki orang-orang yang belum atau baru dikenal, yang tiba-tiba menawarkan bantuan kebaikan. "Jamaah haji jangan mudah percaya pada orang yang belum kita kenal. Sebaiknya bertanya pada petugas kita di sekitar lokasi," imbaunya. Untuk menggenjot warning ini, pihaknya juga akan menyebarkan selebaran-selebaran di sektor-sektor jamaah haji Indonesia di Saudi, supaya berhati-hati pada modus ini. Sekadar diketahui, jamaah haji reguler akan mulai berangkat ke Saudi pada awal Oktober.(dtk/nrl)
Tags:

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua