Nasional

Kabalitbang: Litbang Siapkan Data atau Hanya Terus Jadi Unsur Pendukung

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Achmad Gunaryo

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Achmad Gunaryo

Depok (Kemenag) --- Kepala Balitbang-Diklat Kemenag Achmad Gunaryo mengingatkan jajarannya terkait peran kelembagaan sebagai penyuplai data. Menurutnya, Litbang adalah tempatnya data (bank data).

Sebagai lembaga penelitian, lanjut Gunaryo, Litbang harus mampu menyuplai data yang dibutuhkan unit teknis. “Jika ini tidak bisa dilakukan dengan baik, maka kita hanya menjadi unsur pendukung terus menerus tanpa bisa menjadi unsur yang memimpin dalam rangka pembuatan kebijakan publik,” pesan Gunaryo saat membuka kegiatan ‘Penyusunan Peta Potensi Kelembagaan Pesantren’ di Depok, Kamis (22/4/2021).

Kegiatan ini digelar oleh Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Balitbang Diklat Kementerian Agama. Gunaryo juga mengingatkan bahwa Balitbang tidak hanya lembaga penelitian, namun juga pengembangan. Untuk itu, baik tugas penelitian maupun pengembangan, keduanya harus dilakukan secara berimbang.

“Kira-kira penelitian ini apa saja yang perlu dikembangkan. Lalu, pengembangan itu pun harus terus dikembangkan lagi. Jika ini berhasil, maka kita akan beranjak dari lembaga yang selama ini hanya sebagai pendukung saja menuju institusi yang diperhitungkan,” jelas Gunaryo.

Terkait perumusan peta potensi kelembagaan pesantren, Pria asal Demak Jawa Tengah ini minta agar itu didiskusikan dengan baik bersama pihat terkait, yakni Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

“Pengembangan pesantren itu arahnya ke mana, coba dirumuskan dengan pihak direktorat. Dalam hal Pusdiklat Teknis telah melakukan diklat tentang kepesantrenan. Nah, subjeknya siapa, tentu pesantren juga masuk,” ujarnya.

Menurut Guru Besar Hukum UIN Walisongo Semarang ini, unsur pemberdayaan pesantren belum berkualitas. Salah satunya karena masih ada anggapan bahwa untuk pengajian di pesantren masih berkutat pada ilmu agama. Lalu, bagaimana pula dengan kurikulum dan sebagainya.

“Makanya, perkiraan saya pesantren akan mengalami pelebaran makna yang luar biasa. Sebab, selain tugas mereka memfasilitasi para santri mengaji, pesantren juga dihadapkan kepada tren kekinian terkait ciri khas. Misalnya, pesantren agrobisnis, pesantren pertanian, dan sebagainya,” tutur Gunaryo.

Selama ini, lanjut Kaban, pesantren masih dilihat sebagai lembaga pendidikan yang fokus kepada pendidikan agama. Oleh karenanya, pemetaan ini akan mendorong pesantren lebih maju di masa mendatang.

“Saya berharap masukan-masukan kita dan bapak ibu sekalian bisa bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Intinya, harus ada kerja dan kinerja bersama-sama antara Litbang dengan Direktorat PD Pontren,” pungkasnya. (Ova)


Editor: Moh Khoeron

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua