Palembang (Kemenag) --- Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS). Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan penguatan metodologi pembelajaran profesional bagi ustaz/ustazah dan kepala PKPPS.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Waryono Abdul Ghafur mengatakan kegiatan ini penting dalam rangka peningkatan mutu pendidikan kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyah. Menurutnya, fokus peningkatan kompetensi pada kegiatan ini adalah metodologi pembelajaran profesional.

“Kami melihat penting bagi ustaz/ustazah pesantren mendapatkan penguatan metodologi pembelajaran profesional, utamanya pada aspek penyelenggara pendidikan kesetaraan dengan tidak meninggalkan tradisi metodologis pesantren," kata Waryono saat memberikan sambutan secara daring di Palembang, Sabtu (2/7/2022).

Dikatakan Waryono, kegiatan ini digelar sekaligus untuk berbagi informasi terkait permasalahan pengelolaan pembelajaran pada pendidikan kesetaraan di pesantren salafiyah. “Pembelajaran jangan hanya sekedar transfer pengetahuan. Tapi best practice harus ditularkan ke masyarakat. Satu amaliah agar lingkungan baik, para ustadz dituntut berdoa mengelilingi pondok, keliling kamar-kamar santri. Keliling area pondok dan kampung akan menambah energi positif dan kebersamaan bagi pesantren dan masyarakat sekitar,” sambungnya.

Kasubdit Pendidikan Kesetaraan, Rahmawati, menyampaikan bahwa kegiatan "Peningkatan Kompetensi Ustadz pada Pendidikan Kesetaraan PPS" ini diikuti ustaz/ustazah pesantren penyelenggara pendidikan kesetaraan se-Sumatera Selatan. Acara berlangsung dua hari, 2 -3 Juli 2022.

Menurutnya, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan penguatan kompetensi metodologis sekaligus berbagi pengalaman masyarakat pesantren penyelenggara pendidikan kesetaraan. Narasumber kegiatan ini antara lain Maruyah dan Alia Rahmi sebagai instruktur nasional. (Nhk)