Internasional

Kemenag Gelar Seminar Internasional tentang Madrasah Negara MABIMS

Bintaro (Kemenag) --- Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana Prasarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah menggelar seminar internasional bertajuk
“Manajemen Pendidikan Madrasah Negara MABIMS”, di Bintaro, Tangerang Selatan. Forum ini berlangsung selama tiga hari, 27-29 November 2019.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin yang bertindak sebagai pembicara kunci dalam forum ini, berpandangan bahwa selama ini madrasah menjadi instrumen strategis penjaga Islam Wasathiyah. “Islam wasathiyyah memiliki peran sentral dalam menciptakan stabilitas politik dan sosial, dan madrasah menjadi instrumen strategis, paling powerful dalam menjaga dan merawat Islam wasathiyyah," ujar Kamaruddin Amin,Rabu (27/11).

Hadir sebagai narasumber dalam seminar internasional ini antara lain Direktur KSKK Madrasah Kemenag A. Umar, Dewan Pengarah Bahagian Pendidikan, Jabatan Kemajuan Islam, Malaysia (JAKIM) Dato Salamet bin Paigo, dan Pemangku, Pengarah, Jabatan Pengajian Islam, Kementerian Hal Ehwal Ugama Brunei Darussalam Haji Syamsul Bin Hai Omar.

Direktur KSKK Madrasah A. Umar, dalam sesi “Tantangan dan Strategi Kebijakan Peningkatan Mutu Manajemen Pendidikan Madrasah” menyampaikan bahwa kondisi madrasah di Indonesia saat ini sudah jauh mengalami peningkatan. Terutama dalam kualitas SDM-nya.

“Madrasah telah berhasil mengintegrasikan sains dan Islam. Banyak siswa madrasah berprestasi luar biasa, mampu merancang Robot, menghasilkan karya melalui riset, dan capaian lainnya,” ungkap A. Umar.

Untuk itu ke depan, lanjut A. Umar berharap dari forum MABIMS ini harus bisa memperluas jangkauan forum ini, misalnya ke level negara OKI.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dewan Pengarah Bahagian Pendidikan, Jabatan Kemajuan Islam, Malaysia (JAKIM) Dato Salamet bin Paigo. “Peningkatan kualitas madrasah juga terjadi di Malaysia, saat ini kondisinya sudah berbeda dengan beberapa puluh tahun lalu,” tuturnya.

Sementara Pemangku, Pengarah, Jabatan Pengajian Islam, Kementerian Hal Ehwal Ugama Brunei Darussalam Haji Syamsul Bin Hai Omar mengungkapkan pendidikan Islam mendapatkan perhatian luar biasa dari Sultan. “Saat ini, pendidikan Islam sudah mampu mengimbangi pendidikan umum,” tutur Haji Syamsul Bin Hai Omar.
Namun demikian, lanjut Syamsul, masih ada beberapa lapisan masyarakat yang menganggap pendidikan agama ini kurang penting dibanding sekolah umum. “Tetapi lambat laun, pandangan ini pasti akan hilang, seiring dengan perkembangan pendidikan agama di Brunei Darussalam,” tandas Syamsul.

Selain dihadiri oleh para peserta perwakilan dari negara-negara anggota MABIMS, forum ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Ibtidiyyah di Indonesia. Forum ini disambut baik oleh para peserta, dan diharapkan menghasilkan tindak lanjut bagi peningkatan kualitas madrasah di Indonesia.

Kasubdit Kerjasama dan Kelembagaan, Direktorat KSKK Madrasah Abdullah Faqih menjelaskan, forum ini merupakan salah satu bentuk implementasi rencana strategis Negara MABIMS 2017-2019.

“Melalui forum ini diharapkan terjadi sharing pengalaman terkait kebijakan dan strategi penguatan Islam Wasatiyah, praktik baik model manajemen pendidikan Islam, serta diseminasi dan proyeksi atas karya-karya yang dihasilkan oleh madrasah,” tutur Abdullah Faqih.

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua