Internasional

Kemenag Kembali Gelar Symposium Internasional Lektur dan Khazanah Keagamaan

Konpers Kapus Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi  Choirul Fuad tentang agenda symposium kedua. (foto: sugito)

Konpers Kapus Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Choirul Fuad tentang agenda symposium kedua. (foto: sugito)

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama akan kembali menyelenggarakan Syimposium Internasional Lektur dan Khazanah Keagamaan. Gelaran simposium internasional kedua ini akan berlangsung pada 18 - 21 Juli 2017 di Sentul, Bogor dan diikuti oleh 150 peserta dari berbagai negara..

“Simposium kali ini mengusung tema Cultivating Religious Culture for Nationalism,” kata Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Choirul Fuad Yusuf kepada media di Jakarta, Jumat (14/).

Menurut Choirul Fuad, tema penguatan budaya keagamaan untuk keutuhan bangsa ini sangat relevan dengan kondisi saat ini. Penguatan budaya juga menjadi kebutuhan konkrit bangsa Indonesia khususnya dan masyarakat global pada umumnya.

“Fenomena pertumbuhan ideologi universal global, ideologi berbasis keagamaan yang mengusung penegakan dan penerapan khilafah Islamiah, dan berbagai faham dan gerakan radikal lainnya yang mewujud dalam bentuk demo-demo politik di satu pihak, serta perkembangan gerakan-gerakan liberal dengan berbagai modus operandinya, tampak cenderung merupakan fakta nyata yang mengindikasikan terjadinya apa yang disebut para ilmuan sebagai nasionalis decline,” kata Fuad.

Simposium akan menghadirkan beberapa pembicara seperti Abd Rahman Mas’ud (Kemenag), Amin Abdullah (UIN Suka Jogjakarta), Azyumardi Azra (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Gautam Kumar (New Delhi University), Macahasin (UIN Suka Jogjakarta), Mack R Woodwardn (Arizona University), Nico Kaptein (Leiden University), dan lainnya.

Sementara beberapa sub tema yang akan dipaparkan pembicara antara lain terkait: Indonesian Nastionalism: Reality and Challenge, Framming Modern Religious texts to Strengthen Nationalism, Revitalizing Religious Manuscripts for Empowering National Characters, dan Fortifying Transnational Ideologies through Strengthening Religious Local Wisdom.

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua