Nasional

Kemenag Mulai Sosialisasikan SOP dan Bimtek Asesmen Madrasah

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani

Jakarta (Kemenag) --- Madrasah saat ini memiliki otoritas dalam penentuan kelulusan siswanya. Karenanya, selain pembelajaran, pemahaman akan Prosedur asesmen menjadi sangat penting.

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pun mulai menggelar sosialisasi SOP dan memberikan bimbingan teknis terkait asesmen. Giat ini digelar daring melalui media zoom dan live streaming youtube.

Pada hari pertama, ada 49.523 peserta yang bergabung. Mereka terdiri atas guru, pengawas, kepala madrasah dan Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan atau PTP pada Kanwil Kementerian Agama.

“Kementerian Agama memberikan otonomi kepada madrasah untuk mengelola pendidikan dan pembelajaran, termasuk dalam hal melaksanakan asesmen atau penilaian hasil belajar. Madrasah memiliki kamandirian dalam menyusun instrumen soal asesmen madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari madrasah,” terang Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani di Jakarta, Senin (20/2/2023).

Menurutnya, kualitas lulusan madrasah ditentukan oleh kualitas pelaksanaan proses pembelajaran serta kualitas penyelenggaraan asesmen madrasah. “Ditjen Pendis senantiasa memberikan suport peningkatan mutu dan daya saing madrasah. Madrasah akan hebat kalau guru dan siswa diberi ruang yang luas untuk berkreasi dan berinovasi,” tutur Kang Dhani, panggilan akrabnya.

Direktur KSKK Madrasah M Isom menambahkan, sosialisasi digelar sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah dalam menjamin pelaksanaan asesmen atau ujian pada madrasah sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21.

Ada sejumlah materi yang disampaikan, antara lain: Pengantar Asesmen Madrasah, SOP Asesmen Madrasah, pendataan peserta ujian, pengembangan instrumen pada rumpun mapel PAI, dan pengembangan instrumen rumpun mapel Bahasa Arab. Dijelaskan juga, materi tentang pengembangan instrumen rumpun mapel Matematika, IPA, IPS, dan mapel Bahasa.

“Madrasah harus dapat menysusun soal secara mandiri, tidak ada lagi penyusunan yang dilakukan secara kolektif,” tutur Prof. Isom.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 hari sejak Senin-Kamis, 20-23 Februari 2023. Narsumber adalah guru pilihan dari madrasah unggulan. (Mujahid)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua