Nasional

Kemenag Perkuat Lagi Sikap Moderat Anggota Rohani Islam di Sekolah

Tangkapan layar FGD Review Pedoman Pelaksanaan Rohis di Sekolah

Tangkapan layar FGD Review Pedoman Pelaksanaan Rohis di Sekolah

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag) akan memperkuat kembali sikap moderat dan komitmen cinta tanah air bagi anak-anak Rohani Islam (Rohis) di Sekolah umum.

Kepala Sub Direktorat PAI pada SMA/SMALB dan SMK Muhammad Adib Abdushomad memandang, kerohanian Islam di Sekolah merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter generasi z saat ini.

Untuk itu, lanjut Adib, Direktorat PAI sedang mempertimbangkan untuk melakukan reorientasi arah dan kebutuhan siswa-siswi milenial yang bervariasi sesuai passion generasi Z saat ini.

“Maka adanya pedoman pelaksanaan Rohis di Sekolah menjadi urgent untuk membentuk siswa-siswi yang moderat berwawasan kebangsaan sehingga mampu menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Adib saat acara Focus Group Discussion (FGD) Review Pedoman Pelaksanaan Rohis di Sekolah, Selasa (14/3/2023).

Berdasarkan data BPS 2021, total siswa sekolah, dari SD sampai SMA/SMK, sekitar 45,21 juta orang. Sebanyak 83,85%, siswa beragama Islam.

Jumlah tersebut merupakan angka yang signifikan sebagai modal pembangunan bangsa masa depan. Ditambah, pada tahun 2045, Indonesia ditargetkan akan menjadi negara maju dengan bonus demografi yang luar biasa.

Konsultan program Kemitraan Innovation’s for School Children (Inovasi) Bahrul Hayat menyatakan, sekolah binaan Pemerintah Daerah sangat menunggu kebijakan dari Kemenag sebagai pembina nasional pendidikan agama Islam di sekolah, khususnya PAI.

“Pemda saat ini. menunggu kebijakan dari Kemenag dan Kemendikbud Ristek. Selain tadi, perlu juga adanya reorientasi Rohis agar bercitarasa generasi milenial. Kedudukannya harus dipertegas sebagai bagian dari strategi memperkokoh nilai moderasi dan persatuan bangsa,” papar mantan Sekjen Kemenag, Bahrul Hayat

Tim Inovasi lainnya, Achmad Mundjid menyatakan bahwa, saat ini para siswa di sekolah masih menganggap bahwa PAI dirasa kurang menjadi prioritas. Rohis juga dinilai hanya sekedar nilai tambah dalam bidang kepemimpinan saja.

“Perlu adanya guidance tentang pengelompokkan pembidangan struktur Rohis yang masih ‘jadul’. Ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan, kecenderungan siswa sekarang ini,” kata konsultan Program Kemitraan Antara Kedutaan Besar Australia, Kemenag, Kemendikbud dan Bappenas

Direktorat PAI, kata Adib, akan melakukan re-branding Rohis tentang Pedoman Pelaksanaan Rohis. Langkah awal dilakukan dengan menyusun Panduan Kegiatan Keagamaan Islam anak-anak didik di SMA/SMK sebagai targetnya.

"Kami berharap mereka akan menjadi future leaders sekaligus ambassador untuk memperkuat ajaran Islam Rahmatan lil Alamin," pungkas alumni S2 dan S3 Flinders University, Australia itu. [Syam]


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua