Nasional

Kemenag Rilis Buku 47 Tahun Puslitbang, Dari Trilogi Kerukunan hingga Moderasi Beragama

Peluncuran buku 47 Tahun Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) 1

Peluncuran buku 47 Tahun Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) 1

Jakarta (Kemenag) --- Balitbang dan Diklat Kementerian Agama merilis buku 47 Tahun Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang). Merekam perjalanan Puslitbang 1 dari 1975 hingga 2022, buku tersebut mengangkat tema ‘Dari Trilogi Kerukunan hingga Moderasi Beragama’.

Puslitbang 1 saat ini dikenal dengan nomenklatur ‘Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK)’. Satuan Kerja binaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama ini pertama kali dibentuk pada 1975.

Rilis buku 47 tahun perjalanan Puslitban 1 ini dikemas dalam Expert Group Discussion bertema Transformasi Badan Litbang dan Diklat Menuju Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Acara ini berlangsung di Jakarta, Senin (12/12/2022). Hadir, mantan Kepala Balitbang Diklat (2010-2012) Prof Abdul Jamil. Sementara Prof HM Atho’ Mudzhar (2002-2010) dan Prof H Abdurrahman Mas’ud (2014-2020) hadir secara daring.

Hadir juga sejumlah Kepala Puslitbang 1, yaitu: HA Chunaini Saleh (Kepala Pusat 1 periode 2002-2003), H Muhaimin Abdul Ghofur MA (2003-2004), Prof HM Ridwan Lubis (2005-2007), H Dedi Jubaedi (2013-2014), H Muharam Marzuki (2014-2020), dan Prof HM Adlin Sila (2020-2022).

Kepala Puslitbang BALK Balitbang Diklat Kemenag HM Arfi Hatim dalam laporannya mengatakan bahwa pihaknya sengaja menggelar diskusi mendalam bersama para tokoh dan ahli untuk memberi masukan bagi lembaga ini ke depan seiring perubahan nomenklatur Pusat 1.

“Perlu kami laporkan bahwa Puslitbang BALK yang populer disebut Pusat 1 sengaja mengadakan EGD bersama beberapa tokoh yang expert. Harapan kami, dapat memberikan kontribusi konkret dalam rangka transformasi Badan Litbang dan Diklat menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,” ujarnya.

“Berbicara mengenai perjalanan Pusat 1, tentu tidak terlepas dari perjalanan Balitbang Diklat itu sendiri. Sebagai salah satu unit eselon 2, Pusat 1 mempunyai visi tersedianya data dan informasi keagamaan yang memadai di bidang kehidupan keagamaan dalam rangka terwujudnya kebijakan pembangunan agama berbasis hasil riset,” lanjut mantan Sekretaris BPJPH ini.

Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Amien Suyitno, mengapresiasi inisiatif menerbitkan buku 47 tahun Puslitbang. Menyongsong transformasi kelembangaan, Suyitno memaparkan Catur Program.

Suyitno sengaja memilih istilah catur karena dia menilai memiliki filosofi yang mendalam. Dalam catur itu selalu ada raja, patih, menteri, kuda, benteng, dan pion. Kesemunya itu memiliki peran dan fungsi masing-masing. “Saya berharap seluruh pimpinan agar sadar diri pada posisi masing-masing,” tandas pria berkumis ini.

Beirkut daftar Kapus 1 sejak berdiri hingga masa kini yaitu:
1) Drs H Hasbullah Mursyid (1975-1983)
2) Prof Dr H Ikhtijanto SA SH APU (1983-1987)
3) HM Nahar Nahrawi SH MM APU (1988-1994)
4) Drs H Sudjangi APU (1994-1999)
5) Drs H Thoyib IM MA (1999-2001)

6) Drs H Imam Tolkhah (2001-2002)
7) Drs H Ahmad Chunaini Saleh (2002-2003)
8) Drs H Muhimin Abdul Ghofur MA (2003-2004)
9) Prof Dr HM Ridwan Lubis (2005-2007)
10) Prof H Abdurrahman Mas’ud MA PhD (2007-2012)

11) Prof Dr M Nur Kholis Setiawan MA (2012-2013)
12) Prof Dr H Dedi Djubaedi MAg (2013-2014)
13) Dr H Muharam Marzuki MA PhD (2014-2020)
14) Prof Dr HM Adlin Sila (2020-2022)
15) HM Arfi Hatim (2022-sekarang) (Ova)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Musthofa Asrori

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua