Nasional

Kemenag Susun Bahan Supervisi Pembelajaran Raudhatul Athfal 

Kasubdit Kurikulum Madrasah

Kasubdit Kurikulum Madrasah

Malang (Kemenag) --- Kementerian Agama saat ini tengah menyusun bahan supervisi pembelajaran Madrasah tingkat Raudlatul Athfal (RA). Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan
Madrasah (KSKK Madrasah) Ditjen Pendidikan Islam ini salah satunya bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan RA.

Direktur KSKK Madrasah Ishom berharap penyusunan panduan supervisi RA ini benar-benar menjadi instrumen yang efektif dan efisien bagi para supervisor dalam menjalankan tugasnya.

"Lebih lanjut kita juga berharap, dengan adanya panduan supervisi ini, pembelajaran di RA lebih berhasil dan berdaya guna. Serta dapat berdaya saing dengan lembaga pendidikan lainnya," tutur Ishom, di Malang, Jumat (1/1/2021).

Bahan supervisi yang disiapkan, mengarah kepada pengelolaan pendidikan yang memiliki ciri khas penguatan keislaman. Bahan supervisi juga disusun dengan memperhatikan pola pendidikan yang menyiapkan generasi penerus bangsa agar bisa menjadi warga dunia yang mampu menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan internasional.

Kepala Subdirektorat Kurikulum Ahmad Hidayatulloh menuturkan, ini menjadi upaya kontributif Kemenag untuk menyiapkan generasi muslim yang tangguh. “Diharapkan dengan adanya output dari kegiatan ini, kegiatan supervisi di tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” kata Ahmad.

Ia mengajak semua stakeholder pendidikan madrasah untuk bahu-membahu menyukseskan penyusunan bahan supervisi pembelajaran khususnya Raudlatul Athfal.

“Ini salah satu bentuk partisipasi dalam mendukung adalah menciptakan ciri khas keislaman yang menjiwai mulai dari latar belakang prinsip dan bagaimana proses implementasi kurikulum itu kemudian bisa membawa misi penyiapan generasi muda di abad 21,” terangnya.

Ahmad melanjutkan, bahwa pendidikan madrasah berkepentingan untuk membuktikan kepada generasi masa datang bahwa agama itu adalah potensi yang mendukung serta sesuai dengan perkembangan zaman. “Agama bukan regulasi penghambat perkembangan, namun agama justru pengamanan masa depan khususnya Islam,” paparnya.

Disampaikan Ahmad, bahwa agama Islam itu sangat mementingkan pengembangan inovasi dan kreasi masa depan. “Oleh karena itu, semua (pendidikan) tidak cukup dengan cara doktrinasi, tetapi ini betul-betul perlu dijadikan sebagai pengalaman belajar,” pungkasnya.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 01-03 Oktober 2021 itu mengundang peserta yang berasal dari unsur Direktorat GTK Madrasah, pengawas RA, Kepala RA, perwakilan guru dan Balai Diklat. Untuk menghindari penularan Covid-19, kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.


Editor: Indah
Fotografer: Solla Taufiq

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua