Nasional

Kemenag Susun Timeline Kontrak Fisik SBSN Madrasah 2023

Rapat Evaluasi Program Sarana Prasarana Madrasah

Rapat Evaluasi Program Sarana Prasarana Madrasah

Denpasar (Kemenag) --- Kementerian Agama menggelar Rapat Evaluasi Program Sarana dan Prasarana pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Tahap 1. Rapat Evaluasi digelar di Denpasar Bali, 24 – 26 Oktober 2022.

Rapat yang dikuti para Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan Jabatan Fungsional Tertentu pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Republik Indonesia ini sekaligus membahas jadwal implementasi kontrak fisik pembangunan madrasah dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negera (SBSN) tahun 2023.

Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Fesal Musaad, mengingatkan pentingnya komitmen untuk mengikuti jadwal pengadaan barang dan jasa. Hal itu terkait akselerasi pembangunan sarana-prasarana madrasah yang berasal dari SBSN 2023.

“SK Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diusulkan paling lambat akhir Oktober 2022, bagaimana siap ya?” pinta Musaad di Denpasa, Senin (24/10/2022).

Jadwal kerja ini disusun bersama tim Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ). Musaad berharap kontrak fisik SBSN TA-2023 bisa dilakukan sejak April.

“April nanti, satuan kerja SBSN Madrasah TA-2023 sudah bisa kontrak fisik. Pilih penyedia yang mumpuni untuk menjaga kualitas dan kinerja Kementerian Agama,” terangnya.

Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami menjelaskan pentingnya aspek kebutuhan madrasah dalam pembiayaan SBSN 2023. “Pemerataan SBSN harus dibuat sejelas mungkin juga mengingat kebutuhan madrasah itu sendiri. Bayangkan kalau asrama itu menampung siswa sekitar 50 dan ruang kelas baru bisa memenuhi 189 siswa madrasah. Jadi difokuskan pada pemenuhan kebutuhan,” tuturnya.

Amich mengapresiasi madrasah yang terus berbenah sehingga mampu mengungguli satuan pendidikan lainnya. Ia mengutip survei yang dilakukan Program of International Student Assessment (PISA), “2018 ketika nilai rata-rata jenis sekolah lain turun, nilai rata-rata PISA siswa MTs justru meningkat hingga berada di atas nilai rata-rata siswa SMP,” katanya.

Hal senada disampaikan Direktur KSKK Madrasah M Isom. Menurutnya, madrasah semakin baik. “Kesadaran orang tua untuk memasukkan anak ke madrasah setidaknya ada dua faktor, agar anak tahu tentang ilmu agama dan kualitas madrasah yang dinilai mumpuni,” terangnya.

Meski demikian, Isom mengingatkan bahwa secara keseluruhan madrasah masih harus berbenah. Isom menggarisbawahi pentingnya pemerataan pembangunan agar tidak ada kesenjangan sarana prasarana antara satu madrasah dengan madrasah lain. Dengan pembenahan madrasah secara menyeluruh, Isom yakin pendidikan madrasah bisa mengambil peran penting dalam pendidikan di Indonesia. “Madrasah nantinya bisa menghegemoni pendidikan di Indonesia,” katanya.

Kepala Subdirektorat Sarana-Prasarana KSKK Madrasah Abdul Rouf menganggap perlu perbaikan secara berkelanjutan dalam pelaksanaan SBSN Madrasah. “Kami ingin nantinya ada monitoring faktual sebelum penetapan penerima pembiayaan SBSN Madrasah,” terangnya. (m.a.k)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua