Nasional

Ketua Umum PP Muhammadiyah Ajak Masyarakat Maluku Kawal Perdamaian

Ambon, 12/5 (Pinmas) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiah, Din Syamsuddin mengajak masyarakat Maluku, baik generasi muda Islam maupun Kristen serta komponen umat beragama untuk sama-sama mengawal proses rekonsiliasi di Kota Ambon khususnya dan Maluku pada umumnya, sehingga terwujud perdamaian yang hakiki. "Kita harus mengawal dan menjaga perdamaian yang sudah ada ini agar masyarakat jangan terhasut, terpengaruh oleh pihak-pihak yang mempunyai niat jahat untuk mengadu domba," katanya saat menghadiri Silaturachmi Kebangsaan dan kampanye Maluku aman di lapangan Merdeka Ambon, Jumat.

Silaturachmi Kebangsaan dan kampanye Maluku aman serta pawai Taaruf, diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muslim (IMM) dalam rangka Muktamar ke-XII IMM yang dipusatkan di Ambon, 11 hingga 15 Mei mendatang. Din Syamsuddin menegaskan, masyarakat harus bertekad bersatu-padu lintas agama, lintas organisasi dan bersama-sama dalam satu tekad kebangsaan yang secara khusus mendeklarasikan dan menyatakan komitmen untuk mewujudkan Maluku dan Kota Ambon yang aman dan damai dimasa mendatang. Din juga mengajak generasi muda Maluku untuk turut bersama-sama mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, sehingga tidak diobok-obok oleh uknum-uknum tidak bertanggung jawab yang menginginkan perpecahan.

Ia pun mengimbau generasi muda untuk memaknai saran yang disampaikan Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Maluku, DR. I.W.J. Hendriks, untuk menghargai keragaman dan kemajemukan yang tidak terbatas pada hidup berdampingan secara damai, tetapi juga bersedia dan bertekad melanjutkan misi kebersamaan atas dasar kemanusiaan dan kebangsaan. "Tidak ada salahnya tokoh-tokoh agama dan seluruh masyarakat dilibatkan bersama generasi muda Maluku melalui koalisi dan aliansi strategis untuk mewujudkan perdamaian hakiki di Ambon dan Maluku," tegasnya, seraya mengharapkan proses perdamaian di daerah bekas konflik sosial itu menuju perdamaian hakiki bukan perdamaian semu atau basa-basi. Ia menambahkan, Indonesia sebagai bangsa yang besar dan kaya, masih menghadapi berbagai kendala untuk bangkit dari keterpurukan dan menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang maju dan wajib diperhitungkan.

Kendala yang dimaksudkan Din Syamsuddin yakni masih terjadi konflik, perselisihan dan pertentangan dengan berbagai latarbelakang, di berbagai wilayah di tanah air. "Semua pertentangan, perselisihan dan konflik ini bisa diselesaikan, jika semua pihak bersatu padu dalam kebersamaan, maka bangsa Indonesia akan bangkit sebagai bangsa yang besar dan maju di masa mendatang," katanya. (Ant/Ba)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua