Nasional

Kilas Balik 2022, Tujuh Momentum Reformasi Birokrasi Kementerian Agama

Penghargaan dari Ombudsman

Penghargaan dari Ombudsman

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama saat ini memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77. Upacara digelar di setiap kantor, pusat hingga daerah. Beragam acara juga dihelat untuk memeriahkan hari bersejarah, khususnya bagi keluarga besar Kemenag.

Dalam semangat Transformasi Layanan Umat, ada tujuh momen penting bagi perjalanan Reformasi Birokrasi Kementerian Agama sepanjang tahun 2022.

1. Mempertahankan Opini WTP

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI memberikan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) tahun 2021. Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKKA Tahun 2021 ini diserahkan Ketua BPK Isma Yatun kepada Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Gedung BPK, Jakarta, pada Senin (27/06/2022).

"Opini tersebut didasarkan pada empat kriteria, yaitu: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peranturan perundang-undangan, serta efektivitas sistem pengendalian internal," jelas Ketua BPK.

Menurut Isma, capaian Opini WTP tersebut menunjukkan komitmen dan upaya nyata seluruh manajemen Kementerian Agama dalam mendorong perbaikan pengelolaan keuangan negara dengan menjalankan dan menerapkan praktik-praktik pengelolaan keuangan yang baik.

Pada kesempatan yang sama, BPK juga memberikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pinjaman Luar Negeri untuk Program Madrasah Education for Quality Reform oleh Kementerian Agama, serta Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tahun 2021.

Menag Yaqut Cholil Qoumas berterima kasih kepada BPK RI yang telah menyelesaikan tugas pengawasan secara independen, berintegritas, serta profesional. Menag juga mengapresiasi jajarannya yang telah bekerja secara konsisten dalam mengelola keuangan negara.

"Dimulai dari proses perencanaan hingga pertanggungjawaban dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku dan standar akuntansi pemerintahan," ujar Gus Men sapaan akrabnya.

"Pencapaian ini merupakan komitmen kami untuk berupaya menjaga dan menyajikan kualitas pengelolaan keuangan Kementerian Agama yang dilakukan secara tertib dan akuntabel secara terus menerus dan berkesinambungan," lanjutnya.

"Hasil pemeriksaan ini akan menjadi faktor pendorong untuk terus melakukan penataan manajemen keuangan negara sehingga akan menjadi lebih baik lagi dari tahun ke tahun," tandasnya.

2. Apresiasi Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Reformasi Birokrasi di Kemenag juga bergulir dalam proses Pemetaan Sistem Informasi Kepegawaian. Ikhtiar perbaikan tersebut pada akhirnya berbuah pengakuan dan apresiasi.

Mei 2022, BKN merilis hasil surveinya terkait Pemetaan Sistem Informasi Kepegawaian Instansi pada tahun 2022. Hasilnya, Kemenag masuk kategori sangat baik.

Survei BKN ini dilaksanakan pada 12 April 2022. Ada empat variable yang disurvei, yaitu: Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, Sistem Informasi dan Data, Organisasi, serta Proses. Tiga variable mendapat nilai sangat baik. “Khusus variable organisasi, kita masih kategori baik. Ke depan ini akan terus kita tingkatkan,” jelas Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemenag Nurudin di Jakarta, Senin (30/5/2022).

BKN, lanjutnya, juga memberikan sejumlah rekomendasi. Terkait SDM misalnya, BKN merekomendasikan untuk dilakukan evaluasi secara periodik untuk pengembangan kompetensi teknis dalam pengelolan database dan infrastrktur Sistem Informasi Kepegawaian. Terkait Teknologi, Sistem Informasi dan Data, BKN antara lain mendorong proses integrasi pengelolaan arsip kepegawaian digital. Untuk organisasi, rekomendasi yang diberikan antara lain integrasi data atau sistem dengan sistem informasi BKN secara menyeluruh.

“Hasil survei BKN ini menjadi modal penting bagi kita untuk terus melakukan perbaikan ke depan,” tandasnya.

3. Apresiasi Komite Aparatur Sipil Negara (KASN)

Momentum Reformasi Birokrasi Kemenag selanjutnya datang dari KASN. Ada dua penghargaan yang diberikan KASN. Penghargaan pertama diberikan pada Oktober 2022. Saat itu, KASN merilis hasil penilaiannya Terhadap Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi di Kemenag tahun 2021. KASN mengganjar Kemenag dengan nilai BAIK.

Penghargaan itu diterima Sekjen Kemenag Nizar Ali yang hadir mewakili Menteri Agama di DI Yogyakarta, Kamis (6/10/2022). Nizar mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dari pihak eksternal terhadap pelaksanaan pengisian JPT di Kemenag.

"Ada 14 kementerian yang mendapatkan penilaian dengan kategori baik, salah satunya Kemenag. Tentu ini sebuah lompatan baik bagi Kemenag," ungkapnya.

"Tentu ke depan insya Allah kita menargetkan kategori sangat baik sehingga kita bisa menerapkan sistem merit secara total," sambungnya.

Ada lima dimensi dalam penilaiannya, yakni: dimensi persiapan pengisian JPT, dimensi pelaksanaan pengisian JPT, dimensi pelaporan pengisian JPT, dimensi inovasi manajemen pengisian JPT, dan dimensi pelanggaran sistem merit dalam jabatan.

Penghargaan kedua dari KASN berupa Anugerah Meritokrasi untuk Kementerian Agama. Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN di Kementerian Agama dinilai Baik. “Alhamdulillah, Kemenag hari ini kembali mendapat Anugerah Meritokrasi dari KASN. Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN di Kementerian Agama dinilai Baik oleh KASN,” terang Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemenag Nurudin usai menerima penghargaan di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

“Ini adalah kali kedua Kemenag menerima Anugerah Meritokrasi dari KASN. Dua tahun berturut-turut kita dapat mempertahankan prestasi ini,” sambungnya.

Sistem merit merupakan salah satu indikator kemajuan tata kelola birokrasi dan transformasi SDM Kemenag. Dalam UU No 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pemerintah telah menetapkan sasaran reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan sebagai sebuah arah kebijakan dan strategi nasional. Salah satu indikatornya adalah persentase instansi pemerintah dengan indeks sistem merit dengan kategori baik dan sangat baik.

“Anugerah ini sekaligus menjadi indikator bahwa proses reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan di Kementerian Agama terus membaik,” jelasnya.

4. Penghargaan KPK

Kementerian Agama tahun 2022 meneruskan tradisi meraih penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi. ASN Ditjen Bimas Hindu Dwi Arisetia didaulat sebagai Pelapor Gratifikasi Terinspiratif menurut KPK.

"Pemberian penghargaan ini terkait insan-insan yang menjadi inspirasi kita bersama. Dengan keberaniannya mereka melaporkan penerimaan gratifikasi dilingkungan sekitarnya. Mereka yang dengan semangat dan kreatifitasnya membangun suatu budaya anti gratifikasi dan tolak gratifikasi dengan berbagai platform yang dibuat. Tidak mudah untuk melaporkan gratifikasi itu," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, di Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Marwata berharap seluruh warga negara indonesia dapat mencontoh semangat dalam pengendalian gratifikasi dan contoh ini dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Berdasarkan UU Tipikor Nomor 19 Tahun 2019, gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas. Yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya kepada ASN dan pejabat negara.

“Gratifikasi itu bagaikan Tanam Budi, apabila seseorang memberikan gratifikasi kepada kita berarti orang tersebut menanam budi, dan apabila kita menerima gratifikasi tersebut berarti kita sedang berutang budi kepada mereka” kata Dwi Arisetia.

Pria yang akrab disapa Aris ini menjelaskan, di tahun 2022 ini telah melaporkan sebanyak delapan kali laporan gratifikasi ke KPK dengan total Rp2.400.000, lima di antaranya adalah laporan penolakan. Peristiwa penolakan gratifikasi lebih sering dari yang dilaporkan, karena tidak semua penolakan ia laporkan ke KPK.

“Walaupun jumlahnya sedikit jika dilihat dari nilainya, yang namanya uang pasti berharga bagi ASN baru yang merintis dari awal. Selain itu, saya sadar gratifikasi tersebut merupakan hal yang tidak sesuai dengan aturan negara dan ajaran agama” tutur Aris.

Salah satu Agen Perubahan Ditjen Bimas Hindu dengan nama Proyek Perubahan Tolak Gratis (tolak gratifikasi dan suap) ini juga aktif dalam melakukan sosialiasi anti gratifikasi dan suap di lingkungan Ditjen Bimas Hindu dengan membuat berbagai materi-materi sosialisasi termasuk video pelaporan gratifikasi dan suap.

5. Penghargaan Kementerian PAN dan RB

Ada dua penghargaan yang diraih Kementerian Agama pada 2022 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB). Pertama, Menag Yaqut Cholil Qoumas didaulat sebagai "Pembina Pelayanan Publik Terbaik" 2022.

Penghargaan ini diserahkan Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas, kepada Kepala Biro Ortala Setjen Kemenag, Akhmad Lutfi yang mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas pada gala “Penganugerahan Bersama Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi” di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Ada empat alasan Menag Yaqut menerima anugerah ini.
a) Kemenag adalah salah satu lokus evaluasi pelayanan publik yang meraih pelayanan prima selama dua tahun berturut-turut.
b) Kemenag memiliki mall pelayanan publik.

c) Kemenag memenangkan Kompetisi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!).

d) Satuan kerja Kemenag ada yang masuk ke dalam Top Inovasi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. Program Inisiasi Desa Nabung Saham Model Sampah (IDe AsSALAM) yang digagas UIN Sunan Ampel Surabaya mampu bersaing dengan ribuan inovasi lainnya, hingga akhirnya terpilih menjadi Top 45 besar.

Prestasi lainnya, empat satuan kerja Kementerian Agama juga meraih anugerah "Unit Penyelenggara Pelayanan Terbaik Penyedia Sarana Prasarana Ramah Kelompok Rentan", yaitu: Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kantor Kemenag Kota Malang, Kantor Kemenag Kabupaten Bantul, dan Kantor Kemenag Kota Yogyakarta. Selain itu, Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kankemenag Kab Bantul, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karangasem Bali, dan MAN 2 Kudus sebagai satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tahun 2022.

Penghargaan kedua dari Kementerian PAN dan RB adalah Best Starter Harmonis. Penghargaan ini didasarkan pada hasil survei indeks berAKHLAK yang dihelat kali pertama oleh Kementerian PAN dan RB.

“Alhamdulillah, hasil survei berAKHLAK yang dilakukan Kemenpan-RB, Kementerian Agama masuk dalam kategori Best Starter Harmonis,” terang Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemenag di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values ASN ini adalah sebuah panduan dalam berpikir, berstruktur dan berperilaku. Sedangkan employer branding ASN, yaitu bangga melayani bangsa.

Survei budaya kerja tahun 2022 ini merupakan kali pertama dilakukan di Indonesia. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan budaya organisasi, di antaranya mengenai implementasi Core Values BerAKHLAK, keselarasan antara nilai pribadi dan organisasi, serta aspirasi pegawai ASN terhadap kondisi budaya kerja yang ideal.

“Dengan skor indeks mencapai 70,4, budaya kinerja Kementerian Agama dinilai cukup sehat,” tegas Nurudin.

6. Penghargaan Media

Penghargaan juga datang dari dunia media. Menag menerima MoeslimChoice Award 2022 untuk kategori Good Governance. Apresiasi diserahkan oleh Dengan CEO Moeslimchoice Network Usman Rizal kepada Menag pada Malam Anugerah MoeslimChocie Award 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Dalam suratnya, Moeslim Choice mengungkap sejumlah keberhasilan Gus Men Yaqut. Keberhasilan antara lain dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/2022, meski waktu persiapannya mepet. Gus Men juga dinilai sukses mendorong Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi Pusat Industri halal dunia. Saat ini, Indonesia menduduki posisi kedua dalam industri makanan dan minuman halal, setelah Malaysia.

Potret keberhasilan lainnya tercermin pada program Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Cyber Islamic University, dan Religiosity Index yang dinilai berjalan dengan baik.

Kementerian Agama juga meraih penghargaan dari Tempo Ministry Award (TMA) 2022. Tidak tanggung-tanggung, TMA memberikan tiga penghargaan sekaligus bagi Kemenag, yaitu: kategori Pengelolaan Komunikasi Terbaik, Pengelolaan Website Terbaik, dan kategori Pengelolaan Media Massa Terbaik.

Penghargaan tersebut diserahkan Direktur Utama PT Tempo Inti Media Harian Meiky Sofyansyah kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. "Ini penghargaan yang luar biasa buat Kementerian Agama yang merupakan kerja keras dari semua staf. Sebab, tidak mungkin menteri mengurusi website. Terima kasih kepada seluruh staf Kemenag dan tentu kepada Tempo Media Group yang telah memberikan apresiasi. Sekali lagi terima kasih," kata Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut, Jumat (9/12/2022) malam.

Selain Menteri Agama, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah menteri lainnya, antara lain: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.

Direktur Utama PT Tempo Inti Media Harian Meiky Sofyansyah mengatakan Tempo Ministry Award (TMA) 2022 merupakan ajang penghargaan untuk kementerian dengan kinerja inspiratif dalam pengelolaan komunikasi publik.

"Penghargaan ini merupakan kali pertama digelar Tempo dan ke depan kegiatan ini bukan hanya mendorong kinerja komunikasi kementerian melainkan juga menyasar lembaga dan intansi terkait," kata Meiky.

"Komunikasi yang paling efektif harus didorong dari instrumen pemerintah, karena pemahaman publik terhadap apa yang dilakukan pemerintah sangat penting. Dan Tempo melihat bahwa kita perlu mendorong kementerian bisa membangun konsep komunikasi yang lebih cair kepada publik sehingga pemahaman publik bisa menjadi lebih baik," sambungnya.

7. Apresiasi Ombudsman

Jelang tutup tahun, Kementerian Agama kembali mendapatkan penghargaan. Kemenag mendapat anugerah 'Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2022' dari Ombudsman RI.

Kementerian Agama menduduki peringkat ke-6 dari 25 kementerian yang telah dinilai. Kemenag meraih nilai 90,28, dan masuk pada kategori A zona hijau dengan opini Kualitas Tertinggi Kepatuhan Standar Pelayanan Publik.

Kepala Ombudsmen RI Muhammad Najih menjelaskan bahwa penilaian sudah dilaksanakan secara runtut sejak 2015. Namun tahun 2021, dilaksanakan secara lebih luas melibatkan pemerintah daerah dan Kementerian/Lembaga.

Penilaian ini termasuk dalam upaya melaksanakan RPJMN, terutama di bidang pencegahan maladministrasi. Caranya, mengidentifikasi tingkat kompetensi, kecukupan, pemenuhan sarana dan prasarana, pemenuhan komponen standar pelayanan, dan pengelolaan pengaduan dalam instansi penyelengaraan pelayanan publik.

"Ruang lingkup penilaian meliputi kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik terhadap pemenuhan standar pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik," lanjut Najih.

Tahun ini, penilaian dilakukan terhadap 586 Instansi, terdiri atas: 25 Kementerian, 14 Lembaga, 34 Pemerintahan Provinsi, 98 Pemerintahan Kota, dan 415 Pemerintahan Kabupaten.

Penilaian dilakukan bedasarkan empat dimensi, yaitu: Input, Proses, Pengaduan, dan Dimensi Output. "Penilaian ditentukan terhadap media elektronik dan non elektronik. Hal ini dilakukan guna mendukung pelaksanaan pemerintahan berbasis elektronik dengan batasan website resmi dengan domain go.id," ujarnya.

Penilaian dilakukan pada 25 Kementerian, pada 541 unit layanan dan 941 produk layanannya. "Dengan menggabungkan penilaian dari semua dimensi tersebut, munculah nilai akhir yang telah menjadi dasar penganugerahan kali ini," ungkapnya.

Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kemenag Akhmad Lutfi mengungkapkan bahwa penganugerahan ini merupakan wujud kerja sama Menteri Agama dengan seluruh ASN Kemenag baik di Pusat maupun di Daerah. "Ini juga bukti hadirnya Kementerian Agama bagi masyarakat, terutama umat beragama, dalam upaya memberikan pelayanan terbaik, pelayanan prima bagi masyarakat," ungkapnya.

Ia pun berharap pencapaian ini bukan menjadi yang terakhir dan bisa menjadi motivasi agar menjadi lebih baik. "Semoga ini bukan yang terakhir atau puncak prestasi, tapi awal agar kita bisa lebih baik dan meningkatkan mutu layanan menjadi lebih prima," harapnya.

Terima kasih kepada seluruh ASN dan semua pegawai Kementerian Agama yang selama ini telah bekerja keras mewujudkan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selamat!

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua