Nasional

Kisah Penghulu Anas, Viral di Medsos Hingga Curi Perhatian Menteri Agama 

Anas Fauzi (berbaju batik) penghulu asal KUA Lowokwaru, Kota Malang yang viral di media sosial

Anas Fauzi (berbaju batik) penghulu asal KUA Lowokwaru, Kota Malang yang viral di media sosial

Jakarta (Kemenag) --- Baru-baru ini ada seorang penghulu viral di media sosial dan sukses mencuri perhatian Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Melalui akun Twitter miliknya @YaqutCQoumas, Gus Menag membagikan potongan video seorang penghulu yang sedang memberikan pesan pernikahan untuk berbakti kepada kedua orang tua, khususnya ibu.

"Nasihat dari Bapak Penghulu ini sungguh indah dan penuh hikmat bagi kita semua. Sudahkah kita membuka, menengadahkan tangan kita kepada Sang Khalik untuk mendoakan ibu kita?" cuit Gus Menag yang mendapat respons cukup banyak dari netter.

Dalam video yang sudah ditonton belasan ribu kali tersebut, penghulu memberi pesan menyentuh, hingga beberapa saksi pernikahan di lokasi menitikan air mata. Kedua mata mempelai pria pun tampak berkaca-kaca.

Penghulu asal Kota Malang

Penghulu pada video viral tersebut bernama Anas Fauzi. Penghulu pada Kantor Urusan Agama (KUA) Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur tersebut tidak menyangka potongan videoya berisi pernikahan bisa viral hingga menarik perhatian Menag Yaqut.

"Alhamdulillah saya benar-benar tidak menyangka video itu sampai dibagikan oleh Gus Menag. Padahal saya hanya menjalankan tugas dan diniatkan karena Allah SWT," kata Anas membuka cerita melalui sambungan telepon pada Senin (30/8/2021).

"Video tersebut viral karena ada salah satu warga yang merekam. Dirasa menarik, warga itu menyebarkannya ke media sosial. Bagi saya, ini viral karena rida dan pembagian dari Allah SWT. Suatu saat nanti, insyaallah teman-teman penghulu yang lain mendapatkan kesempatan yang sama," kata pria yang tengah menyelesaikan Program Doktoral Pendidikan Islam Multikultural Universitas Islam Malang itu.

Siapkan waktu 10 menit berikan pesan moral

Anas mengaku pesan pernikahan tersebut sering ia lakukan setiap selesai melayani akad pernikahan. Baginya, memberikan pesan pernikahan adalah salah satu ibadah untuk membentuk lingkungan keluarga-keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

"Setiap selesai melayani akad nikah, saya selalu menyiapkan waktu 10 menit untuk memberi pesan-pesan moral kepada kedua mempelai, saksi yang hadir baik dari keluarga maupun kalangan masyarakat, sehingga bisa bermanfaat bagi semua. Saya hanya berharap pesan itu bermanfaat bagi semua," kata Anas.

Jadi penghulu selama 12 tahun

Anas yang sudah melakoni profesi sebagai penghulu selama 12 tahun itu bercerita, dirinya tidak pernah terbersit untuk membanding-bandingkan pasangan pengantin dalam memberikan pesan pernikahan. Siapa pun, kata dia, berhak menerima pesan moral.

"Kita di KUA kan ada yang namanya bimwin atau bimbingan perkawinan. Itu untuk internal. Tapi di sisi lain kita juga melakukan siraman rohani yang bisa didengarkan dua pengantin, saksi, hingga masyarakat. Jadi kita tidak membeda-bedakan misalnya pengantin ini sudah paham, pasangan itu belum," kata Anas.

Bertugas di 8 wilayah

Pria berusia 51 tahun ini mengaku pengalamannya bertugas di delapan kecamatan membuatnya menjadi pribadi yang mencoba terus belajar. Baginya, pengalaman tidak bisa dibeli dengan apa pun.

"Saya sudah bertugas di 8 kecamatan dan banyak pengalaman yang saya ambil. Dari 8 kecamatan tersebut, 7 di antaranya di Kabupaten Malang, dan yang sekarang di Kota Malang. Misi kita hanya satu, membuat layanan di Kementerian Agama menjadi yang terbaik. Itu harapan kita semua," ujarnya.

"Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Menteri, Kakanwil Jatim, Kakankemenag Kota Malang, dan semua pihak atas bimbingan kepada saya. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Bimas Islam Pusat," kata Anas.

(Rendi)


Editor: Indah

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua