Nasional

KKN Nusantara, Tiga PTKN Gelar Seminar Moderasi Beragama

Foto bersama usai seminar Moderasi Beragama di kantor Perbekel Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali

Foto bersama usai seminar Moderasi Beragama di kantor Perbekel Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali

Bali (Kemenag) --- Tiga Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) menggelar Seminar Moderasi Beragama di Perbekel Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Seminar Moderasi ini merupakan bagian dari gelaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara antara Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dalam perkuat semangat persatuan," ungkap Dosen UIN Walisongo Solkhah Mufrikhah, Senin (8/8/2022).

Solkhah berharap dengan kolaborasi yang dilakukan, Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) dapat menjadi pusat kajian penguatan Moderasi Beragama. "Saya berharap dengan KKN Nusantara Moderasi Beragama gabungan antar kampus ini bisa berjalan baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat," tutur Solkhah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Wilayah Fatayat Nahdatul Ulama Jawa Tengah.

Solkhah yang saat itu juga bertindak sebagai narasumber mengungkapkan bangsa Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. "Meskipun bukan negara agama, komitmen kebangsaannya menerapkan prinsip beragama berindonesia, berindonesia beragama," ungkap Solkhah.

Solkhah Mufrikhah menyampaikan bahwa ada empat indikator dalam bermoderasi beragama. Yakni komitmen kebangsaan, sikap toleransi dan anti kekerasan serta pengembangan nilai-nilai yang mengakomodasi kebudayaan lokal perlu diimplementasikan pada era sekarang.

Sementara Dosen Prodi Teologi Fakultas Brahma Widya UHN IGB Sugriwa I Ketut Donder, menyampaikan bahwa nilai-nilai moderasi beragama selayaknya diterapkan oleh masyarakat secara umum. Karena, lanjut Donder, lahirnya tradisi-tradisi baru dan massifnya ujaran-ujaran kebencian menyebabkan perpecahan antar sesama.

"Dunia pendidikan (red: PTK) perlu memperluas wawasan wawasan masyarakat terkait budaya nusantara sebagai kesatuan integral dengan nilai-nilai Pancasila untuk menangkal hal-hal yang mengikis kerukunan antar umat beragama," kata I Ketut Donder yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal World Hindu Parisad.

Ia menambahkan, perbedaan adalah hal yang niscaya yang dapat menjunjung tinggi harkat martabat manusia. "Bunga yang berwarna warni lebih indah dilihat daripada hanya satu warna. Ketika ada yang berani menghina manusia, sama artinya ia telah menghina Tuhan sebagai penciptanya," tegas I Ketut Donder.

Koordinator Desa I Gede Bagus Dharma Adnyana yang turut hadir, mengatakan bahwa seminar ini merupakan wujud program strategis nasional. Ini sekaligus menjadi upaya pembangunan mental spiritual masyarakat.

Hal senada diungkapkan Perbekel Pancasari I Wayan Komiarsa. Ia mengungkapkan Desa Pancasari turut merasakan manfaat dari adanya program-program inisiasi dari KKN Kolaborasi.

"Pada dasarnya kami tentu mendapat manfaat dari program-program KKN lewat adik mahasiswa, karena turut menjembatani ilmu yang telah didapat di bangku kuliah dan mengantarkannya kepada seluruh lapisan masyarakat" kata I Wayan Komiarsa.

Tampak hadir dalam seminar ini, Ketua Panitia KKN Kolaborasi Nusantara Terbatas Angkatan II UHN IGB Sugriwa Denpasar, I Ketut Gunarta, Pembimbing Lapangan, Ni Made Anggreni, pemuka agama, tokoh masyarakat, kelian-kelian Banjar, dan masyarakat umum. Melalui zoom meeting hadir juga pelajar dan mahasiswa.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua