Internasional

Lantunan Quran Juara MTQ Internasional Buka Mengaji Indonesia Edisi Keempat

Malang (Kemenag) --- Lantunan ayat Quran mengalun merdu dari bibir mahasiswi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Illiya Fairuz. Suaranya memukau ribuan mahasiswa dan masyarakat Malang yang hadir di UIN Maliki Malang guna mengikuti gelaran Mengasah Jati Diri Indonesia (Mengaji Indonesia) edisi keempat, Senin (08/10).

Pada April 2018 lalu, Illiya Fairuz berhasil meraih juara I dalam Ihtifal Institusi Pengajian Tinggi (IPT) ASEAN 2108, yang digelar di University Sains Islam, Malaysia. Fairuz berhasil mengalahkan 27 peserta tilawah dari lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.

“Kita sangat bersyukur dengan prestasi yang diperoleh mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), salah satunya seperti yang kita tampilkan malam ini,” tutur Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kemenag Suwendi, Senin (08/10).

Mengaji Indonesia Edisi keempat ini mengangkat tema "Kita Indonesia Kita Bersinergi" menghadirkan Menag Lukman Hakim Saifuddin sebagai host atau pembawa acara. Hadir pula tiga narasumber, yaitu Alissa Wahid dari Jaringan Gusdurian, Budayawan Celurit Emas Zawawi Imron, dan Rektor UIN Malang Abdul Haris.

Suwendi pun memberikan komentar positif terkait penampilan Illiya Fairuz yang juga merupakan alumni MAN 3 Malang (saat ini menjadi MAN 2 Malang). “Masyaallah, suaranya merdu sekali,” ujar Suwendi.

Sementara bagi Illiya Fairuz, kesempatan melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dihadapan ribuan orang menjadi pengalaman tersendiri. “Alhamdulillah saya senang sekali bisa ikut berpartisipasi pada acara ini,” kata Fairuz.

Ia pun berbagi kisah perjalanannya hingga berhasil menjuarai kompetisi tilawah ASEAN. Ia mengaku prestasi yang diraihnya bukan hasil kerja kerasnya sendiri. “Tapi ini juga berkat dukungan keluarga,” ujar Fairuz.

Selain rutin berlatih minimal satu jam dalam setiap hari, adalah sang ayah M. Nurul Huda yang memiliki andil besar bagi perempuan kelahiran Bojonegoro, 25 Desember 1996 ini. “Abah yang selalu mensupport. Mulai menjadi guru, pembimbing sekaligus penasihat saya,” tutur Fairuz.

Ia pun menuturkan, universitas memiliki andil pula dalam kesuksesannya. “Universitas lah yang memberikan kesempatan pada saya untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional,” imbuhnya.

Sebelum prestasi di Malaysia, Fairuz juga pernah meraih juara di tingkat regional dan nasional. Diantaranya, di tingkat regional, ia pernah meraih juara III MTQ Remaja Putri Provinsi 2017, juara II MTQ Mahasiswa Regional 2016, dan juara I MTQ Siswa Provinsi Jawa Timur.

Sementara di tingkat Nasional, Fairuz pernah meraih juara I MTQ Siswa Nasional 2014 dan juara MTQ Kompetisi Expo Madrasah Nasional 2011. (Hikmah)

Tags:

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua