Internasional

Lepas Kepulangan Jemaah Haji, Wamenag Jelaskan Tiga Dimensi Kemabruran

Wamenag Lepas Kepulangan jemaah kloter 1 Embarkasi Solo

Wamenag Lepas Kepulangan jemaah kloter 1 Embarkasi Solo

Makkah (Kemenag) --- Fase pemulangan jemaah haji dimulai. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid melepas kepulangan kloter pertama jemaah asal Embarkasi Solo (SOC 1) di Hotel Al-Keswah, Jarwal, Makkah.

Hadir, para delegasi Amirul Hajj, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), para staf khusus Menteri Agama, serta pejabat Eselon II Ditjen PHU.

Wamenag menyampaikan selamat kepada jemaah yang setelah 42 hari menjalani perjalanan ibadah haji, akhirnya akan segera kembali ke Tanah Air. Menurutnya, tujuan dari proses panjang itu adalah untuk mencapai haji mabrur yang balasannya adalah surga.

Dijelaskan Wamenag, ada dimensi kemabruran. Pertama, Dimensi Ilahiyah. "Kemabruran haji mengantarkan seseorang semakin meningkat iman dan takwanya," terang Wamenag di Makkah, Kamis (14/7/2022) malam.

Kedua, Dimensi Insaniyah. Menurutnya, kemabruran haji akan menyempurnakan nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga, orang yang berhaji menjadi aemakin baik akhlak dan budi pekertinya.

"Hal ini, antara lain ditandai dengan semangat memberi kedamaian atau afsus salam; menjaga ucapannya atau athyabul kalam; dan kemauan berbagi dan memberi makan atau ith'amuth tha'am," tuturnya.

Ketiga, Dimensi Wathaniyyah. Haji menumbuhkan dan menguatkan rasa cinta tanah air. Meskipun di Tanah Suci ini banyak tempat-tempat mustajabah untuk berdoa, ada Ka'bah, Masjidil Haram, Mas'a, Multazam, Maqam Ibrahim, dan lainnya, namun tetap saja ada kerinduan untuk kembali ke Tanah Air. Ini merupakan cerminan dari nilai keimanan yang tidak bisa dipisahkan.

"Allah menciptakan Indonesia sungguh luar biasa. Indah alamnya, ramah masyarakatnya, murah senyum, sopan santun, agamis dan relegius. Mari kita tingkatkan rasa cinta kita kepada tanah air kita," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wamenag juga menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, jika ada kekurangan dalam melayani jemaah haji. "Meskipun kami sudah menyiapkan persiapan haji ini dengan maksimal, namun tidak bisa kami pungkiri pasti ada hal-hal yang kurang dan tidak sesuai dengan harapan," sebutnya.

Menteri Agama, lanjut Wamenag, juga sudah memerintahkan untuk segera menyiapkan haji tahun 1444 H atau tahun 2023 agar bisa lebih baik lagi. "Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan tahun depan," jelasnya.

"Sampaikan salam kami untuk keluarga dan handai taulan," tandasnya.


Editor: Moh Khoeron

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua