Katolik

Maria, Teladan Iman

Mimbar Katolik

Mimbar Katolik

Saudara Saudari yang terkasih dalam Kristus. Mimbar Katolik kali ini mengisahkan Keluarga Kudus Nazareth yang mendapatkan kunjungan dari para gembala. Mereka mendapatkan Kabar Gembira kelahiran Yesus dari malaikat di padang.

Meskipun para gembala meneruskan pesan itu kepada Yusuf dan Maria, mereka belum bisa memahami pesan itu, begitu pun dengan Maria. Namun Maria tidak menyatakan kebingungannya dan menyimpan semua itu di dalam hatinya.

Maria adalah teladan iman bagi umat Allah. Ia adalah sosok perempuan iman. Sejak pertemuannya dengan Malaikat Gabriel yang menyatakan kehamilannya, Maria tidak banyak bertanya. Ia memilih untuk menyanggupi perutusan Tuhan akan dirinya. Maria menjalani kehidupannya sebagai mempelai Allah yang setia dan membiarkan Allah bekerja atas dirinya.

Hari ini, kita merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah. Sebagai teladan iman, sosok Maria menjadi inspirasi bagi Gereja Katolik untuk menghayati perutusan sebagai umat Allah yang masih berziarah di dunia. Sikap-sikap Maria adalah motor bagi Gereja untuk memelihara iman, terutama dalam keluarga. Maria adalah kasih Allah yang menyertai perjalanan keluarga, seperti ketika Maria memulai perjalanan hidupnya yang baru sebagai bagian dari Keluarga Kudus Nazareth.

Sebagai umat beriman, kita pun mengalami hal serupa: rasa bingung atas rencana Tuhan dalam hidup yang kerap membuat kita bertanya-tanya. Pekerjaan Allah atas hidup kita sering menimbulkan pertanyaan yang mungkin tanpa jawaban. Kita kesulitan untuk memahami maksud dari peristiwa yang terjadi, begitu pun Maria. Meskipun peristiwa besar terjadi dalam hidupnya, ia tetap memiliki ketidaktahuan sebagai hamba Tuhan dan ia memilih untuk menyimpan segala perkara dalam hatinya. Maria tidak lantas memahami pekerjaan Allah dalam hidupnya.

Saudara Saudari yang terkasih dalam Kristus. Bacaan hari ini mengajak kita untuk menyadari keterbatasan diri sebagai manusia ciptaan Allah dan Maria menjadi role model kita dalam bersikap. Maria memilih untuk menyimpan segala perkara dan merenungkan dalam hatinya. Ia membiarkan Allah bekerja dalam hidupnya sebagai hamba Allah yang berziarah di dunia. Marilah kita meneladani Maria dengan memberikan diri seutuhnya kepada Allah sehingga hidup kita menjadi sarana bagi karya keselamatan Allah.

A.H. Yuniadi (Kasubdit Penyuluhan)


Fotografer: Istimewa

Katolik Lainnya Lihat Semua

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua

Khutbah Jumat
Keagungan Ramadan
Ilustrasi
Kasih Sayang Ibu