Nasional

Media Massa Dunia Agar Hindari Penista Tokoh Profetik Agama-agama

Jakarta, 27/02 (Pinmas) - Sekitar seratus orang pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Rasul Global (APRG) meminta media massa di seluruh dunia agar menghargai keyakinan umat beragama dan menghentikan segala bentuk penistaan terhadap para Nabi dan tokoh profetik agama-agama. Permintaan itu merupakan bagian dari empat poin Deklarasi yang mereka sampaikan dalam aksi demonstrasi damai menentang penerbitan kartun-kartun Nabi Muhammad SAW di depan gedung perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jakarta, Senin siang. Kode Etik internasional bagi media massa di seluruh dunia itu perlu diatur agar tercipta sikap menghargai keyakinan umat beragama. Setiap tindakan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, Yesus, Musa, maupun semua tokoh profetik agama-agama lain merupakan "sebuah kriminalitas serius", kata mereka.

Selain itu, para demonstran yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah di wilayah Jabotabek, seperti Universitas Paramadhina, Islamic College Study, Universitas Islam Negeri Jakarta, dan Madina Ilmu Depok itu menuntut PBB mengeluarkan resolusi yang mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW dan membawa koran Denmark, Jyllands-Posten, ke pengadilan internasional. Massa demonstran yang menyebut penerbitan kartun yang menista Nabi Muhammad itu sebagai "kejahatan serius terhadap nilai suci kemanusiaan juga meminta PBB agar mendorong Pemerintah Denmark berani menuntut koran itu ke pengadilan berdasarkan UU anti penyulut permusuhan yang berlaku di negara itu.

Sebelum berunjuk rasa di depan kantor perwakilan PBB di Jalan Thamrin Jakarta Pusat itu, massa sempat berkumpul di Bundaran Air Mancur Hotel Indonesia dan berjalan menuju kantor tersebut. Selain membawa sejumlah poster yang antara lain berisi "Kartun Nabi Kekerasan Simbolik Paling Kasar bagi Umat Islam" dan "Unjuk Kalbu Aliansi Pecinta Rasul: Tidak Ada Perdamaian Dunia tanpa Penghargaan Agama", pengunjuk rasa membagi-bagikan selebaran dan melantunkan Salawat Nabi. Juru bicara aksi APRG, Ahmad Sumanto, mengatakan, pihaknya menyampaikan Deklarasi ini ke perwakilan PBB di Jakarta.

Aksi damai pihaknya ini juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya potensi konflik antara Islam dan Kristen sebagai dampak dari penerbitan kartun-kartun Nabi Muhammad SAW, kata Ahmad. Menanggapi tuntutan para demonstran APRG, perwakilan PBB di Jakarta dilaporkan bersedia meneruskannya ke kantor pusat PBB di New York. Terbitnya kartun-kartun Nabi Muhammad SAW di koran Jyllands-Posten September tahun lalu dan kemudian diterbitkan kembali oleh majalah Norwegia, koran Prancis, Australia dan sejumlah media massa Barat lainnya ini tidak hanya dikecam tokoh-tokoh Islam melainkan juga ketua Dewan Pusat Yahudi di Jerman, Paul Spiegel, dan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan.

Menurut Spiegel: "Tidak semua yang secara sah dilindungi sebagai kebebasan berpendapat adalah benar secara moral dan etika." Aksi kekerasan yang disulut oleh penerbitan kartun ini dikecam Annan namun orang nomor satu di PBB ini mengatakan, ia tak memiliki bukti bahwa beberapa pemerintah berada di belakangnya sebagaimana dituduhkan oleh Washington. (Ant/Ba)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua