Daerah

Menag Hadiri Haul ke-63 Almaghfurlah Kyai Ahmad Siroj Umar

Haul ke-63 Almaghfurlah Kyai Ahmad Siroj Umar di Komplek Pondok Pesantren As Siroj Panularan, Solo,

Haul ke-63 Almaghfurlah Kyai Ahmad Siroj Umar di Komplek Pondok Pesantren As Siroj Panularan, Solo,

Solo (Kemenag) --- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas didampingi ibunda Hj Muhsinah Cholil dan adik kandung yang juga Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro menghadiri Haul ke-63 almarhum Almaghfurlah Kyai Ahmad Siroj Umar.

Haul ke-63 Almaghfurlah Kyai Ahmad Siroj Umar di gelar di Komplek Pondok Pesantren As Siroj Panularan, Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Menag tiba di komplek pesantren As Siroj sekitar pukul 20.00 WIB saat tahlilan dan doa dilangitkan ribuan warga dan santri untuk Almaghfurlah Kyai Ahmad Siroj Umar.

Tampak hadir Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, KH Ahmad Muwaffiq, sesepuh pondok pesantren As Siroj dan para ulama, di antaranya: KH Muhammad Tohir, KH Muhammad Toha Mustofa, KH Rozak Sufahmi, KH Hamid, KH Taufik, Staf Ahli Menag Bidang Hukum dan HAM Dr H Abu Rohmat, Kabag TU Kanwil Kemenag Jateng, Kabag TU Pimpinan atau Sekretaris Menag Sidik Sisdiyanto dan Kabag Kesra Pemkot Surakarta Hendro Pramono.

Mewakili Menag, Staf Ahli Bidang Hukum dan HAM Abu Rokhmad mengatakan bahwa Haul ke-63 Almaghfurlah Kyai Ahmad Siroj Umar sejatinya adalah membuka kembali lembaran sejarah dari sosok dan tokoh yang diperingati.

"Setiap kali memperingati haul, kita seperti diajak bersama-sama untuk membuka lembaran-lembaran sejarah dari tokoh yang malam ini kita hauli. Kita diajak untuk melihat jauh ke belakang menyusuri lorong waktu untuk menyaksikan kesaksian dari orang terdahulu dan sekarang tentang masa lalu almarhum," kata Abu Rokhmad, Rabu (24/8/2022).

"Ini penting bagi kita untuk menyadari betapa kehadiran tokoh masa lalu itu ada hubungan dengan masa sekarang ini," sambungnya.

Ia menambahkan Kyai Ahmad Siroj, bagi masyarakat Solo dan sekitarnya cukup dikenal dengan sapaan Mbah Siroj. Kyai Ahmad Siroj merupakan putra Kyai Umar atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Pura, salah seorang Waliyullah. "Beliau bergaul dengan semua lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras maupun status sosial dan kelompok. Almarhum dikenal pluralis dan mengedepankan semangat toleransi dalam menghargai perbedaan," ujarnya.

Di hadapan ribuan umat muslim yang menghadiri haul malam itu, Abu Rokhmad juga menyampaikan bahwa tugas Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas salah satunya adalah mengurusi agama. Masalah yang tidak mudah diselesaikan di muka bumi ini lanjutnya adalah agama. Urusan agama itu kayaknya tidak bertepi dan kadang tidak mudah untuk diselesaikan.

"Tetapi itu tugas, serumit apapun sepanjang urusan umat beragama, ini menjadi tugas Kementerian Agama. Salah satunya menjaga kerukunan," tandas Abu Rokhmad..

"Dalam konteks kebangsaan dan bernegara, rukun menjadi syarat dari sebuah pembangunan. Jadilah duta-duta kerukunan di wilayah masing-masing dan penggerak supaya kehidupan bermasyarakat damai dan saling menghormati. Kalau rukun, Indonesia aman dan umat Islam bisa jaya," ajak Abu Rokhmad.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Fadhlillah Hafizhan M

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua