Nasional

Menag Harap PB PMII Jadi Role Leader Organisasi Kemahasiswaan

Menag bersama Sekjen PB PMII dan Ketua PB Kopri

Menag bersama Sekjen PB PMII dan Ketua PB Kopri

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini menerima kunjungan dan audiensi Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Rafsanjani dan Ketua PB Kopri Maya Muizatil Lutfillah beserta jajaran.

Pertemuan Menag dengan dua petinggi organisasi mahasiswa ini berlangsung di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat.

Salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan yakni sinergitas dengan Kemenag dalam mewujudkan SDGS Indonesia 2030 dan Indonesia Emas 2045.

Turut mendampingi Menag, Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani dan Stafsus Menteri Agama Adung Abdul Rochman serta Nuruzzaman.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Menag mengajak keluarga besar PMII dan Kopri untuk bersinergi dalam program-program peningkatan SDM dan gerakan dakwah aktivis mahasiswa. Menag juga meminta PB PMII menjadi role leader bagi organisasi kemahasiswaan di Indonesia.

"Saya minta PMII menjadi organisasi role leader bagi organisasi kemahasiswaan lainnya. Silakan buat program selama setahun ke depan agar dapat bersinergi dengan program Kemenag," harap Menag, Kamis (4/11/2021).

"Begitu juga dengan program PB Kopri yang akan menggerakan kader dakwah di masjid-masjid di lingkungan kampus PTKIN dan Perguruan Tinggi Umum lainnya, termasuk gerakan dakwah secara digital," sambung Menag.

Sementara itu, Sekjen PB PMII Muhammad Rafsanjani mengatakan ada sejumlah program prioritas yang akan disinergikan dengan Kementerian Agama.

Di antaranya pembangunan SDM dan kompetensi sesuai kebutuhan lima tahun mendatang, terbukanya lapangan kerja, skema alokasi beasiswa, hingga pendirian Pusdiklat PB PMII.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani juga mengajak kader terbaik PB PMII untuk ikut dalam program peningkatan kemampuan bahasa Inggris selama enam bulan.

"Program ini merupakan program yang sebelumnya sudah berjalan di Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama. Program ini akan meningkatkan kompetensi bahasa inggris selama enam bulan dan kegiatan ini digelar di Bali," kata Ali Ramdhani.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua