Nasional

Menag Ingin Tata kelola Madrasah Reform Dilakukan Secara Terbuka

Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas pada acara kick off Program Madrasah Reform dan dimulainya rangkaian implementasi Proyek Realizin

Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas pada acara kick off Program Madrasah Reform dan dimulainya rangkaian implementasi Proyek Realizin

Tangerang (Kemenag) --- Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menginginkan pendidikan madrasah mampu bersanding bahkan mengungguli sekolah umum secara mutu dan kualitas. Menurutnya kuncinya adalah dengan pengelolaan yang baik, terbuka, dan akuntabel.

Hal tersebut diungkapkan gusmen pada acara kick off Program Madrasah Reform dan dimulainya rangkaian implementasi Proyek Realizing Education's Promise - Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) tahun anggaran 2022, di hotel Novotel tangerang, Pada Senin Malam (11/4/2022).

Gusmen mengatakan, tata kelola yang baik menjadi hal yang paling penting dalam pengelolaan madrasah, apalagi menggunakan dana yang besar dalam pelaksanaannya. “Kalau di luar sana, Kementerian Agama itu dikenal dengan istilah pohon yang tinggi namun buahnya jarang, tapi di program madrasah reform ini harus sebaliknya, yaitu pohonnya pendek, buahnya banyak. Jadi tata kelola itu menjadi kunci agar buah yang banyak ini tidak jatuh jauh dari pohonnya,” katanya.

Ia juga menekankan kepada Ketua Project Management Unit (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf agar bertanggung jawab untuk menjalankan tata kelola yang akuntable di proyek ini. Ia tidak ingin proyek ini ditatakelolakan dengan asal-asalan.

“Harus dikelola dengan sebaik-baiknya, berdasarkan Good Governance oleh SDM yang kompeten dan memiliki kapabilitas,” kata Gusmen.

Selain itu, ia juga ingin proyek ini memiliki orientasi terhadap keberhasilan dan kemajuan program pendidikan mutu madrasah. Sehingga, sesuai dengan tujuan awalnya dan itu perlu komitmen penuh dalam menjalankannya.

“Kalau ada pejabat yang tidak memiliki komitmen memberikan atau melakukan tata kelola dengan baik, segera dikeluarkan saja dari manajemen,” tegasnya.

Gusmen berharap, semua kegiatan dalam proyek ini mampu dipublikasikan dengan baik kepada masyarakat. Karena menurutnya publik berhak tahu atas uang yang kita gunakan dalam membangun madrasah ini.

“Publikasi kegiatannya. Publikasikan apa yang sudah, sedang, dan apa yang akan dilakukan dalam proyek ini. Sampaikan kepada publik. Karena kita menggunakan uang rakyat. Semakin dipublikasikan, semakin terjamin dan akuntable,” tutupnya.

Ia juga menambahkan bahwa akan melakukan pengawasan secara terus-menerus agar program peningkatan mutu pendidikan madrasah ini bisa berjalan dengan biak dan mampu membuat pendidikan madrasah memimpin di Indonesia .

Ketua Project Management Unit (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf sendiri menerima baik arahan yang dipesankan oleh Gusmen. Ia juga pun meminta dukungan secara penuh kepada Gusmen beserta jajarannya terutama di Dirjen Pendidikan Islam. “Tentu kita butuh support dari Pak Menteri, Pak Dirjen (Pendidikan Islam) agar bisa sukses,” ungkapnya.

Seperti diketahui, program yang digagas oleh Dirjen Pendidikan Islam ini diperuntukan guna mereformasi pemerataan layanan dan mutu pendidikan madrasah secara terus-menerus dan berkesinambungan. Kegiatan yang sudah dimulai sejak 2019 ini merupakan proyek bersama kerja sama antara Kementerian Agama dan World Bank.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua