Nasional

Mengenal Fawwaz, Siswa MAN IC Serpong yang Diterima di Lima Universitas Asia, Eropa, dan Australia

Keluarga Muhammad Fawwaz Farhan Farabi

Keluarga Muhammad Fawwaz Farhan Farabi

Jakarta (Kemenag) --- Namanya Muhammad Fawwaz Farhan Farabi. Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong ini baru saja mengukir serangkaian prestasi. Dia diterima di lima perguruan tinggi yang ada di Benua Asia, Eropa, dan Australia.

Pemuda kelahiran Jakarta, tahun 2004, ini merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya bernama Farah Layli Azka yang kini aktif sebagai mahasiswi semester 6 pada Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Ayah Fawwaz bernama Dr. Suwendi, M.Ag berasal dari wilayah pesisir Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Indramayu, Jawa Barat, yang merupakan alumnni Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon dan Pesantren Luhur Sabilussalam, Ciputat. Pendidikan S1 hingga S3 diselesaikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan konsentrasi Pendidikan Islam. Saat ini, ia bekerja sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Sementara ibunya bernama Dr. Mesraini, SH., M.Ag. yang merupakan alumni Pondok Pesantren di kampungnya, Sumatera Thawalib Parabek, Bukittinggi. Saat ini, ia aktif sebagai dosen dan Ketua Program Studi Hukum Keluarga pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Pendidikan agama Fawwaz untuk pertama kalinya diperoleh dari orang tua. Saat memasuki pendidikan Taman Kanan-Kanak (TK) di tahun 2009, Fawwaz pernah masuk hanya 1 (satu) hari untuk satu tahun ajaran. Di tahun kedua, ia menuntaskan pendidikan di TK Islam Assalamah di Kampung Utan hingga tuntas untuk 1 (satu) tahun ajaran berikutnya, yakni tahun 2010.

Di tingkat pendidikan dasar, pria yang hobi sepak bola ini mengenyam pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010 hingga 2016. Sejak kelas 1 hingga kelas 6 MI Pembangunan UIN Jakarta, secara berturut-turut ia selalu meraih juara umum hingga dinobatkan sebagai Bintang Pelajar dan sekaligus Lulusan Terbaik Pertama. Atas capaian itu, dia meraih Piala Attanmiyah dari Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Oleh karenanya, sejak studi di MI ini, Fawwaz telah mendapatkan beasiswa dan dibebaskan dari segala pembiayaan dari Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.

Di jenjang MI, pria yang pernah mengikuti ekstra kurikuler bidang Futsal, English Club, Science Club, dan Manga (menggambar komik Jepang) ini juga pernah menjuarai berbagai lomba. Di antaranya adalah Dai Cilik Terbaik se-Jawa dan Bali yang diselenggarakan oleh Tazkia International Boarding School Jawa Timur (2016); Juara 3 Pildacil yang diselenggarakan pada Ulang Tahun ESQ 165 (2014); Juara 1 Da’i Cilik Tingkat SD yang diselenggarakan SMP Islam Al-Ikhlas Jakarta (2015); Juara I Lomba Pidato yang diselenggarakan oleh SMP Bakti Mulya 400 Jakarta (2015); Juara I Qira`atil Qishah dalam Lomba “Sigma Competetion” Seni Islami dan Keterampilan Agama (2014); Juara I Kultum dalam Lomba Kultum Ramadhan (2014); Juara I Olympiade IPA (2015); Juara I Cerdas Cermat Bahasa dalam rangka Memperingati Bulan Bahasa (2015); Peserta Bintang Pelajar National Competition Islamic Knowledge, Mathematics, and Sciences (BPNC-IMS), Jakarta (2014); Peserta dan peringkat 5 pada “OCEAN Olimpiad MIPA 2014” Tingkat SD/MI yang diselenggarakan oleh Ocean Education Indonesia-Turki, (2014); “The Best Student” pada Fun With English Programme yang diselenggarakan oleh Flash English Communicate Instanly (2014); Juara I Sirah Nabawiyah dan Juara 2 Tahfizh dalam rangka memperingati Bulan Bahasa (2016).

Dengan bermodalkan Piala Attanmiyah, sebuah reward tertinggi untuk apresiasi prestasi terbaik yang dikeluarkan Madrasah Pembangunan, Fawwaz melanjutkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah pada program Billingual. Seperti pengalamannya di tingkat MI, Fawwaz selama 3 (tiga) tahun berturut-turut selalu meraih juara umum secara pararel dan diganjar sebagai Bintang Pelajar dan mendapatkan beasiswa serta dibebaskan dari semua bentuk pembiayaan studi.

Di jenjang MTs ini, Fawwaz aktif mengikuti ekstra kurikuler bidang KIR (Karya Ilmiah Remaja) dan Robotik. Selain itu, Fawwaz juga mengikuti kursus bahasa Inggris pada ILP (International Language Programme) di Ciputat sejak duduk kelas 4 MI hingga kelas 8 MTs.

Di kelas 8 hingga kelas 9, Fawwaz dinobatkan sebagai Ketua Umum OSIS MTs Pembangunan UIN Jakarta. Di samping aktivitasnya sebagai orang nomor satu di OSIS, Fawwaz juga mengikuti berbagai perlombaan, di antaranya Kompetisi Sains Madrasah (KSM), mulai tingkat Kota Jakarta Selatan, tingkat Provinsi DKI Jakarta, hingga Tingkat Nasional. Pada puncaknya, Fawwaz mampu meraih Medali Emas pada Lomba KSM Tingkat Nasional Bidang Biologi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (2018).

Pada prosesi wisuda jenjang MTs, Fawwaz dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik Pertama dan menggondol Piala Attanmiyah dari Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2019).

Sebagai pemenang pertama KSM tingkat nasional, Fawwaz mendapatkan golden ticket dan masuk tanpa tes dari ribuan pendaftar yang ingin masuk ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong. MAN Insan Cendekia Serpong, besutan almarhum Prof. Dr. Eng. BJ. Habibie, ini merupakan madrasah yang telah diidam-idamkan oleh Fawwaz sejak di bangku Madrasah Ibtidaiyah.

Pada awalnya, Fawwaz ditempatkan pada Program Ilmu Pengetahuan Alam, karena prestasi yang dicapainya melalui KSM itu di bidang biologi. Namun, Fawwaz telah memiliki keinginan dan perspektif tentang dirinya bahwa ia di kemudian hari ingin menjadi guru besar bidang hukum. Oleh karenanya, berdasarkan pertimbangan dirinya dan restu dari kedua orang tuanya, akhirnya Fawwaz pindah ke Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

Selama studi di MAN Insan Cendekia Serpong, Fawwaz meraih prestasi akademik sebagai peringkat pertama. Masa studinya di MAN Insan Cendekia Serpong ini mengalami masa pandemi covid-19 yang demikian hebat. Namun, aktivitas dan studinya tetap ia laksanakan dengan sepenuh hati. Bahkan, ia tercatat meraih berbagai prestasi baik tingkat regional maupun nasional. Di antara prestasinya adalah juara ke-2 Provinsi Banten pada ajang Lomba Peneliti Belia yang diselenggarakan oleh Center for Young Scientist (2020); Peringkat 10 Regional Jawa dan Bali pada Olimpiade Nasional APBN yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia (2020); Juara 3 Kompetisi Pajak Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan-PKN STAN Jakarta (2021); Duta Moderasi Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia (2021).

Di bidang organisasi, Fawwaz menjadi Ketua Bidang Kemasyarakatan OSIS MAN Insan Cendekia Serpong (2021); Anggota Bidang Hubungan Masyarakat pada Ikatan OSIS MAN Insan Cendekia se-Indonesia (2021); Ketua Proyek Pelayanan Sosial Nasional “I Care” Cendekia (2021); dan Ketua Angkatan ke-25 Siswa MAN Insan Cendekia Serpong (2022).

Belakangan, Fawwaz dinyatakan diterima di 5 universitas terkemuka yang tersebar di benua Australia, Eropa, dan Asia. Di Australia, Fawwaz diterima di Monash University (peringkat ke-57 perguruan tinggi terbaik dunia versi Times Higher Education, 2022), Adelaide University (peringkat ke-108 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Rankings dan peringkat ke-111 versi Times Higher Education, 2022), dan RMIT atau Royal Melbourne Institute of Technology (peringkat 206 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Rankings, 2022).

Di benua Eropa, Fawwaz juga diterima di Wageningen University & Research, Belanda, yang merupakan peringkat 123 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Rankings tahun 2022. Terakhir, di Asia, melalui jalur SNMPTN, Fawwaz diterima di Universitas Indonesia yang merupakan perguruan tinggi terbaik pertama di Indonesia, peringkat ke-10 terbaik di Asia Tenggara, dan terbaik ke-56 se-Asia, serta peringkat ke-290 perguruan tinggi dunia versi QS World University Rankings, 2022.

Fawwaz mengajak para siswa untuk jangan takut bermimpi. “Bermimpilah setinggi langit. Karena jika jatuh, kita akan jatuh bersama bintang-bintang. Namun perlu digarisbawahi, jangan hanya bermimpi saja, harus memiliki tujuan yang jelas dan langkah yang konkret. Lakukan perlahan-lahan langkah itu. Mulai research, gali potensi diri, dan latih kemampuan kita, terlebih kemampuan berbahasa asing. Dan ingat, uang bukan alasan kita untuk berhenti mewujudkan mimpi kita. Akan ada jalan bagi orang-orang yang berusaha. Selain itu, jangan lupa mintalah doa dan restu kepada kedua orang tua”, ungkap Fawwaz.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua