Nasional

Menpora Tutup Pospenas V, Jatim Juara Umum

Surabaya (Pinmas)--Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional, Minggu (11/7) berakhir. Kontingen tuan rumah Jatim keluar sebagai juara umum dengan 49 emas, 15 perak, 17 perunggu. Namun pada penutupan yang berlangsung di GOR Basket Kertajaya Surabaya itu diwarnai teriakan tidak puas peserta di luar Jatim akan hasil Pospenas tersebut. Bahkan sindiran sempat dilontarkan Menpora Andi Alfian Malarangeng dan Staf Ahli Menteri Agama Ahmad Mahfud pada sambutannya. Juga saat ketua panitia menyebutkan juara umum adalah Jawa Timur. Teriakan dari ofisial yang duduk di belakang tamu-tamu VIP bersaing keras dengan dukungan hadirin tuan rumah. Suasana serupa juga terjadi saat Piala Juara Umum dan piala bergilir diserahkan Menpora Andi Alfian Mallarangeng kepada Ketua Kontingen Jatim. Jatim mendapat banyak protes peserta provinsi lain sehingga tuan rumah mengembalikan 11 medali emas kepada pemenang-pemenang di bawahnya. Tiga di antaranya kepada atlet Sumsel. Menpora Andi Malarangeng secara khusus sempat mengungkapkan catatan keprihatinan terhadap Pospenas V di Surabaya. "Ada sebelas medali emas Jatim yang harus dianulir. Dan ada lebih dari tiga puluh atlet yang didiskualifikasi karena bukan santri," kata Andi disambut tepuk tangan hadirin. "Itu menyalahi azas fairplay dan sportivitas. Menyalahi azas kejujuran dalam beragama. Saya sudah perintahkan kepada staf saya agar ditetapkan aturan tegas untuk mencoret atlet bukan santri," tegasnya. Pada Pospenas mendatang, lanjut Andi, akan ditetapkan sistem yang lebih baik supaya tidak terjadi kecurangan seperti pada Pospenas V di Surabaya. Ditambahkan, ada 10 juta anak didik di Indonesia yang tinggal di ponpes. Kalau saja sebagian besar di antara mereka secara sistematis, tekun, dan gigih berolahraga maka akan lahir atlet-atlet nasional dari ponpes. "Sudah ada beberapa atlet nasional dari ponpes di sepakbola, sepak takraw, pencak silat. Tetapi, jumlahnya sedikit sekali. Bisa dihitung dengan jari. Saya mendorong para kiyai untuk memberi kesempatan kepada santri-santri untuk berolahraga," kata Andi. "Kekalahan yang bermartabat jauh lebih baik dibandingkan kemenangan yang tidak sportif," katanya. Calon tuan rumah berikutnya Gorontalo, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, dan Sumsel.(SP/ts)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua