Nasional

Milisi Islam Somalia Beri Ethiopia Satu Pekan Untuk Tarik Tentara

Mogadishu, 13/12 (Pinmas) - Milisi Islam yang sangat berpengaruh di Somalia Selasa memberi Ethiopia batas waktu satu pekan untuk menarik tentaranya yang melindungi pemerintah yang lemah atau menghadapi serangan skala-besar dan perang habis-habisan. "Kami memberi batas waktu pada pasukan penyerbu itu," kata Siad Barre, kepala keamanan Dewan Islam Tertinggi Somalia (SICS). "Jika pasukan Ethiopia di dalam wilayah kami tidak mundur setelah satu pekan, kami tidak akan ragu-ragu untuk melancarkan serangan skala-penuh pada mereka," katanya pada wartawan pada satu konferensi pers di ibukota Mogadishu yang dikuasai-gerakan Islam itu.

"Mulai hari ini, semua tentara Ethiopia harus mulai meninggalkan Somalia, jika mereka tidak ingin bertanggungjawab pada pertumpahan darah yan akan menyusul," Siad menambahkan. Siad mengatakan Ethiopia menentang seruan untuk mundur dari negara yang mematuhi hukum itu, tempat mereka dikerahkan untuk melindungi pemerintah sementara yang lemah dari kemajuan milisi Islam yang ditakuti. "Kami telah memberi Ethiopia waktu lama untuk meninggalkan negara kami, tapi sekarang waktunya sudah usai dan kami telah memulai penghitungan detik-detik terakhir ke batas waktu tersebut," katanya.

Para komandan Islam mengatakan petempur mereka telah menuju daerah Beynulay, sekitar 25 Km timur kedudukan pemerintah Baidoa, siap untuk melancarkan serangan setelah berlalunya batas waktu itu. "Pasukan kami telah maju ke arah Beynulay, yang merupakan markas penting pasukan Ethiopia," kata Sheikh Mohamed Ibrahim Bilal, komandan Islam di daerah Bay. "Setelah Beynulay, kami akan maju ke arah Baidoa dari front timur," katanya. "Tujuan kami adalah untuk menguasai seluruh wilayah itu." Milisi Islam itu mengatakan mereka juga akan menyerang kota Tiyeeglow, sekitar 150 Km utara Baidoa, untuk mengkosolidasikan kekuasaan mereka di wilayah Bakol.Kekhawatiran akan bentrokan, yang meletus pekan lalu, telah mengguncang wilayah tersebut setelah pemerintah mengirim petempur untuk melindungi kota itu pada akhir pekan, dan pada Senin memperingatkan "amat bahayanya" bagi konflik regional, dan minta bantuan. Tiyeglow secara efektif menjadi garis front kelima setelah kota Dinsoor dan Burahakaba di selatan serta Jawill dan Bandiradley di wilayah tengah, tempat para saingan membentuk pertahanan.

Di baidoa, sekitar 250 Km utara Mogadisu, Presiden Abdullahi Yusuf Ahmaed mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Ali Mohamed Gedi dan para komandan penting militer, kata beberapa pejabat. Gerakan Islam itu telah menyatakan perang suci pada pasukan Ethiopia di dalam Somalia dan menyatakan telah melancarkan beberapa serangan tingkat rendah tapi mematikan. Ethiopia membantah memiliki ribuan tentara tempur di Somalia tapi mengakui telah mengirim beberapa ratus penasehat militer dan sejumlah pelatih untuk membantu pemerintah sementara Somalia yang didukung secara internasional tapi lemah.

Addis Ababa menuduh milisi Islam itu berupaya untuk membuat tidak stabil Ethiopia yang sebagian besar warganya Kristen, yang memiliki minoritas Muslim yang besar dan secara potensial gelisah, dan memperingatkan akan membela diri dan pemerintah Somalia.Banyak kekhawatiran bahwa perang habis-habisan di Somalia dapat melanda wilayah yang lebih luas di Tanduk Afrika itu, menyeret Ethiopia dan musuh lamanya Eritrea yang dituduh mendukung gerakan Islam tersebut. Selain itu, milisi Islam itu telah memperingatkan bahwa persetujuan Dewan Keamanan PBB terhadap pengerahan pasukan penjaga perdamaian Afrika timur akan mencemplungkan negara itu ke dalam kekacauan yang lebih dalam.Somalia telah kehilangan pemerintahan yang efektif sejak dipecatnya pada 1991 diktator Mohamad Siad Barre dan pemerintah sementara yang telah berusia dua tahun gagal mendesakkan kekuasaannya di negara 10 juta orang itu.(ant/AFP/Ims)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua