Nasional

Milisi Islam Somalia Desak Pasukan Ethiopia Tinggalkan Baidoa

Mogadishu, 21/7 (Pinmas)- Kelompok gerakan Islam Somalia yang kuat, Jumat menuntut penarikan segera pasukan Ethiopia yang memasuki kota Baidoa untuk melindungi pemerintah federal negara itu yang lemah. Ketika penduduk Baidoa melaporkan kedatangan kendaraan militer Ethiopa lagi di kota itu Kamis malam, kelompok Islam mengatakan mereka tidak dapat menerima kehadiran mereka di wilayah Somalia, tapi tidak mengancam menyerang mereka. "Kami mendesak Ethiopia segera menarik tanpa ditunda pasuikannya dan tidak ikut campur tangan dalam urusan dalam negeri Somalia," kata Sheikh Sharif Sheikh Ahmed, ketua komite eksekutif Dewan Islam Tertinggi Somalia (SICS).

"Kami mendesak Ethiopia untuk tetap menjadi tetangga yang baik," katanya kepada AFP di Mogadishu, yang kelompok milisi Islam rebut dari aliansi komandan perang dukungan AS bulan lalu dan dari mana mereka sedang memperluas kekuasaan mereka. Di Baidoa, sekitar 250km timurlaut Mogadishu, penduduk mengatakan paling tidak sembilan lagi kendaraan besar militer Ethiopia yang mengangkut pasokan, tapi tidak ada tentara, memasuki kota itu Jumat pagi.

"Sembilan truk besar militer tiba di Baidoa mengangkut logistik untuk pasukan Ethiopia," kata penduduk Baidoa Hassan Moalim Ahmed kepada AFP. " Tidak ada tentara di truk-truk itu, tapi mereka membawa pangan dan barang-barang militer." Ini menyusul satu konvoi awal terdiri lebih dari 100 truk dengan ratusan tentara yang menurut para saksimata memasuki Baidoa dan daerah-daerah sekitarnya Kamis, setelah milisi Islam bergerak ke dekat kota itu. Milisi Islam itu mundur, Kamis tapi bukan sebelum PM Somalia Ali Mohamed Gedi menuduh mereka bersekongkol untuk menyerang Baidoa dan pemerintah melanggar gencatan senjata dan perjanjian saling mengakui. Milisi Islam berulangkali membantah mereka berencana atau akan merencanakan menyerang Baidoa, tapi keberhasilan mereka menguasai Mogadishu dan menyatakan bahwa penguasaan daerah-daerah lainnya adalah satu tantangan terhadap pemerintahan peralihan yang tidak kuat itu.

Ethiopia yang tetangga Somalia serta sejumlah negara Barat khawatir timbulnya sebuah negara Islam di Somalia, yang tidak memiliki pemerintah pusat yang berfungsi selama 16 tahun belakangan ini. Ethiopia mengatakan pihaknya akan membela pemerintahan peraliahn dari serangan milisi Islam, yang dituduhnya dan AS menampung kelompok garis keras, termasuk para anggota Al Qaeda yang dicari karena melakukan serangaan di Afrika timur. Kendatipun para saksimata menyatakan tentara Ethiopia yang berseragam meningkat jumlahnya di Baidoa, para pejabat pemerintah Somalia dan Ethiopa tetap membantah kehadiran mereka di kota tu atau tempat lainnya di Somalia. "Ini adalah propaganda kelompok Islam," kata jurubicara pemerintah Somalia Abdirahman Mohamed Nur Dinari. "Tidak ada pasukan Ethiopia di baidoa." Seorang sumber keamanan senior pemerintah Somalia mengatakan "sejumlah kecil" tentara Ethiopia berada di Baidoa, kendatipun ia menegaskan mereka berada di sana untuk melatih tentara Somalia dan bukan pasukan pendudukan atau perlindungan.

"Bebarapa perwira Ethiopia di sini untuk membantu pemerintah melatih pasukan keamanan telah tiba," kata pejabat itu kepada AFP tapi tidak bersedia disebutkan namanya. "Sebagsi sebuah negara tetangga yang bersahabat, mereka akan membantu pemerintah untuk membentuk pasukannya sendiri," katanya. Ketegangan menyebabkan prospek perundingan perdamaian antara pemerintah dan kelompok Islam tidak menentu, di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional tentang meletusnya perang. Pada hari Kamis, Sekjen PBB Kofi Annan menyatakan kecemasannnya atas situasi di negara itu dan mengimbau semua kelompok yang terlibat "untuk menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan lebih jauh hubungan yang tegang itu." AS dan Uni Eropa menyuarakan kecemasan yang sama. Somalia dilanda kekacauan sejak tersingkirnya diktator Mohammed Siad Barre tahun 1991, yang menyebabkan negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa itu berada dalam pertumpahan darah yang anarkis.(Ant/AFP/Myd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua