Semarang, 17/7 (Pinmas) - Berbagai musibah yang menimpa bangsa Indonesia dikhawatirkan akan membuat masyarakat menjadi depresi, karena bisa mengikis keimanan, ketakwaan, melunturkan norma, kaidah agama, tatanan sosial, dan mengeringkan mental masyarakat. Penegasan ini disampaikan Gubernur Jateng dalam sambutan tertulis peringatan kelahiran Sayyidah Fatimah Az Zahra Binti Nabi Muhammad SAW, yang dibacakan Kabag Agama Biro Kesra Pemprov Jateng, Suwondo, di Masjid Agung Jateng, di Semarang, Senin Ia mengatakan, merebaknya berbagai penyakit masyarakat seperti tindak kriminal, rendahnya kepedulian sosial, sikap mementingkan individu, budaya materialistik, dan pola hidup konsumtif merupakan cermin keterpurukan mental/spiritual yang diakibatkan arus globalisasi maupun ketidakberdayaan ekonomi/sosial.

"Realitas kehidupan tersebut hendaknya mampu menggugah kaum muslimat untuk tampil mengatasi berbagai masalah, mengingat peran perempuan bisa menentukan jatuh atau majunya peradaban suatu bangsa akibat pengaruh globalisasi," katanya. Menurut Gubernur, kaum perempuan merupakan pelaku dibalik layar bagi kemajuan dan keberhasilan pembangunan, karena perempuan memiliki peranan yang strategis dalam membangun pondasi masyarakat ke arah yang lebih baik, mendidik generasi masa depan yang saleh, dan berkemampuan tinggi.

Gubernur mengatakan, Sayyidah Fatimah Az Zahra merupakan sosok perempuan mulia, penuh dengan karomah, karisma di mata Rasulullah, dan umatnya.Fatimah Az Zahra merupakan pelopor pergerakan perempuan yang tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, karena selalu mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara secara islami dengan tidak meninggalkan urusan rumah tangga. Gambaran tersebut, katanya, merupakan cermin pribadi perempuan yang tidak merasa lemah dan tidak merasa terasingkan dengan masalah gender yang saat itu masih sangat kuat. "Teladan seperti itu patut dicontoh kaum perempuan," katanya.(Ant/Ims)