Daerah

Otonomi Daerah Berimbas Ke Jamaah Haji

JEDDAH, 26/12 (Pinmas) - Jamaah haji Indonesia yang berangkat dari Tanah Air menjadi duta-duta bagi masyarakatnya. Untuk itu bupati/walikota ikut berperan dalam pemberangkatan. Pelepasan jamaah haji di daerah selalu dihadiri pejabat pemda, bahkan beberapa daerah memberikan bekal seperti baju seragam dan atribut lainnya. Tim MCH Jeddah menyaksikan setiap kedatangan jamaah haji selalu membawa atribut, selain baju batik, tampak juga selendang khas daerah.

Ada beberapa daerah yang melengkapi dengan jas warna-warni sebagai pertanda jamaah dari suatu daerah tertentu. Unsur kedaerahan sangat tampak di antara jamaah sehingga seperti tidak ada kesamaan dalam berpakaian, sekaligus memberi gambaran betapa heterogenitas yang sangat tinggi di antara jamaah haji Indonesia. Padahal ketika berada di Padang Arafah yang menjadi miniatur kehidupan masyarakat muslim sesungguhnya semuanya sama. Pakaian hanya terdiri dua lembar pakaian yang tidak berjahit dan tidak ada warna lain kecuali putih.

Unsur kedaerahan menurut pengamatan selama ini, sebagai akibat dari iklim otonomi daerah yang tengah berlangsung di Tanah Air sehingga terbawa-bawa hingga ke Tanah Suci. Masing-masing daerah ingin menampilkan kekhasan miliknya, egoisme lokal muncul melebihi segalanya sehingga yang tampak justru kesan ketidakkompakan di antara jamaah haji Indonesia. Untuk itu ke depan hendaknya ada usaha-usaha guna menyatukan semangat berhaji.(MCH/Ims)

Tags:

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua