Nasional

PARA MENLU ARAB SERUKAN KONFERENSI PERDAMAIAN BARU TIMUR TENGAH

Kairo, 13/11 (Pinmas) - Para menteri luar negeri Arab, termasuk menteri Palestina dari gerakan Islam Hamas, Minggu menyerukan konferensi perdamaian internasional baru Timur Tengah yang dihadiri oleh kekuatan besar PBB, Arab dan Israel. Para menteri Liga Arab, pada pertemuan dalam sidang darurat di Mesir, juga bersumpah untuk menghentikan sanksi keuangan Barat yang dijatuhkan pada pemerintah otonomi Palestina setelah Hamas menang dalam pemilihan Januari, tapi tak memberikan cukup rinci mengenai bagaimana hal itu akan dicapai. Menlu Palestina Mahmoud al-Zahar, yang organisasi Hamas-nya memimpin pemerintah Palestina dan minta penghancuran Israel, menolak mengatakan apakah kelompok itu akan menghadiri konferensi perdamaian yang diusulkan tersebut, atau tidak. "Akankah konferensi ini diadakan atau tidak?, Apa agenda konferensi?, saya serahkan masalah itu pada masa depan," katanya pada wartawan setelah pertemuan Arab itu, yang diminta setelah tewasnya 19 warga sipil Palestina oleh tembakan Israel di Gaza Rabu. Para menteri itu, yang bersidang di kantor Liga Arab yang bermarkas di Kairo, mengatakan dalam satu komunike bahwa anggota tetap Dewan Keamanan PBB, pihak Arab dan Israel akan diundang untuk mengahdiri konferensi perdamaian guna memecahkan perselisihan Arab-Israel berdasarkan pada prinsip tanah untuk perdamaian itu. Konferensi itu akan ditujukan untuk "mencapai solusi yang adil dan komprehensif bagi konflik Arab-Israel berdasar semua cara menurut resolusi internasional yang relevan dan prinsip tanah untuk perdamaian", kata komunike, yang disahkan dengan suara bulat tersebut. Di Israel, jurubicara kementerian luar negeri Mark Regev mengemukakan bahwa konferensi seperti itu mencerminkan satu tahap dalam "peta jalan" yang telah lama-macet bagi perdamaian Timur Tengah, dan menambahkan: "Konferensi internasional itu ada pada tahap kedua dari peta jalan tersebut dan kami mengharapkan bahwa proses perdamaian akan bergerak maju dan akan mencapai tahap itu lebih cepat ketimbag lebih lambat. Sanksi yang melumpuhkan Para menteri Arab itu mengatakan mereka akan menolak tunduk pada sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan oleh AS dan Eropa setelah Hamas mengalahkan kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pemilihan. "Tidak akan ada pemenuhan pada pembatasan yang dijatuhkan itu...Bank-bank Arab harus mentransfer uang (ke Palestina)," kata Sekjen Liga Arab Amu Moussa pada satu konferensi pers. Keputusan itu tiba ketika Hamas dan Fatah memulai pembicaraan mengenai pembagian kursi kabinet dalam pemerintah persatuan yang Palestina harapkan akan menghasilkan peringanan sanksi Barat yang telah menambah penderitaan di Tepi Barat yang diduduki dan di Gaza. Para menteri Arab itu mengatakan mereka akan menyetujui mekanisme untuk melangkaui embargo tersebut. Seorang diplomat Arab mengatakan Liga Arab awal tahun ini dapat mentransfer dengan berhasil 100 juta dolar pada pemerintah otonomi Palestina, meskipun ia tidak mengatakan bagaimana. Zahar mengatakan pengiriman bantuan keuangan melalui bank akan memerlukan waktu. "Kami akan kembali ke cara pengiriman uang biasa itu...Hal itu memerlukan beberapa waktu tapi keputusannya sendiri sangat penting," katanya pada wartawan. Konferensi itu diminta setelah penembakan Israel Rabu, yang tentara Israel katakan dimaksudkan untuk mencegah serangan roket di Israel. Mereka mengatakan kematian tersebut diakibatkan oleh kesalahan penggunaan teknik. Israel melancarkan serangan besar di Gaza Juni setelah sejumlah pria bersenjata Palestina menangkap seorang tentara Israel dan membunuh dua lainnya dalam satu serangan lintas-perbatasan. Serangan militer itu menewaskan lebih dari 370 orang Palestina, sekitar separuh dari mereka warga sipil. Tiga tentara Israel juga tewas. Zahar mengatakan pada para menteri itu bahwa Beit Hanun, yang dihantam berkali-kali oleh serangan Israel, membutuhkan 50 juta dolar untuk membangunnya kembali. Mousa mengatakan Kuwait telah menjanjikan 30 juta dolar.(Ant/Reuters/Myd)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua