Nasional

PENYELESAIAN KEMELUT DI KANWIL DEPAG HARUS DUDUK BERSAMA

Kendari, 15/02 (Depag) - Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai kemelut di Kanwil Departemen Agama Provinsi Sultra tentang proses pelaksanaan tes CPNS 2006 yang dinilai belum tuntas itu harus diselesaikan dengan duduk bersama baik dari kalangan mahasiswa yang pro maupun dari mahasiswa yang kontra terhadap di Kanwil Depag. "Untuk menyelesaikan masalah di Kanwil Depag tidak akan selesai kalau hanya perinstitusi, tetapi harus duduk bersama dari tiga institusi mulai Kanwil Depag, mahasiswa yang pro dan dari kalangan yang kontra," kata Ketua Komisi D DPRD Sultra, Drs La Atje Amin di Kendari, Selasa. Menurut Atje, kemelut di Kanwil Depag yang bermula dari proses penerimaan tes CPNS, selama hampir satu bulan terakhir ini sedikitnya sudah terjadi belasan kali demo dari elemen mahasiswa yang melakaukan unjukrasa baik ke Kanwil Depag maupun ke kantor DPRD Sultra, namun ternyata belum tuntas. Padahal, kata anggota dewan dari F-Golkar itu, pihak DPRD Sultra sudah beberapa kali menerima keluhan maupun pengaduan dari mahasiswa pro maupun kontra termasuk pemanggilan dari sejumlah pejabat Kanwil Depag Sultra beberapa hari lalu. "Kami juga heran, saat pemanggilan sejumlah pejabat di Kanwil Depag beberapa hari lalu, berjanji akan menyelesaikan persoalan internal antara elemen mahasiswa yang pro maupun kontra namun kenyataan mahasiswa itu masih saja melakukan aksi, sehingga tentu persoalan itu kami nilai belum selesai." katanya. Oleh karena itu, kata Atje, dalam waktu singkat pihaknya akan memanggil tiga elemen mahasiswa dan Kanwil Depag untuk menyelesaikan persoalan yang kini masih terus bergejolak. Sebagai gambaran, sekitar 50-an orang mahasiswa dari berbagai forum di Kota Kendari yang kontra, pagi tadi kembali melakukan aksi demo di Kanwil Depag terkait dugaan rekayasa dalam proses pelaksanaan tes CPNSD 2006 diinstansi tersebut. Tiga kelompok mahasiswa mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FKIP Unhalu, Forum Mahasiswa Indepanden Sultra dan Forum Masyarakat Peduli CPNS melakukan orasi di kantor Depag Sultra, sekaligus akan menemui Kakanwil Drs H Abd Muis namun tidak berhasil karena orang nomor satu dijajaran Depag itu tidak berada ditempat. Kekecewaan para mahasiswa dari berbagi kelompok perguruan tinggi negeri maupun swasta itu yang berorasi selama satu setengah jam tak juga bertemu pejabat yang dicari sehingga mereka berjalan kaki ke kantor Kejaksaan Negeri dan Kantor DPRD Sultra untuk kembali menyampaikan pernyataan sikap mereka. "Saya minta kepada anggota dewan untuk melakukan hearing (denar pendapat) kembali kepada Kakanwil Depag Sultra, Abd Muis maupun Kabag TU, H Djamil Malimpo untuk dimintai keterangan tentang proses tes CPNS yang dinilai dimanipulasi itu," kata Suharmin Arfad, penanggung jawab gerakan dari Forum Mahasiswa Independen Sultra. La Atje mengatakan, soal adanya peserta tes CPNS di Kanwil Depag yang diduga telah memanipulasi data sebagai karyawan honorer, ia mengatakan pihak dewan akan menindaklanjuti persoalan itu. "Kalau memang ternyata oknum peserta tes CPNS itu terbukti memanipulasi data maka yang bertanggung jawab adalah selain panitia CPNS juga pejabat yang memberi SK pengangkatan honorer," katanya.(Atn/Ba)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua