Nasional

PERAYAAN NYEPI DIHARAPKAN BISA BERJALAN KHIDMAT

Denpasar, 8/03 (Pinmas) - Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1928 yang jatuh 30 Maret 2006 diharapkan bisa berjalan dengan khidmat tanpa ada gangguan yang berarti sehingga umat Hindu Bali bisa merayakan dengan aman dan damai. "Dengan berpijak pada semangat menyama braya, maka suasana kehidupan di Badung dapat berlangsung dengan kondusif, walaupun dari aspek perekonomian masyarakat kondisinya memang belum menguntungkan. Keamanan ini sangat mahal harganya dan merupakan investasi untuk jangka panjang," kata Bupati Badung AA Gde Agung, di Sempidi, Rabu.Dalam rangka menyongsong Hari Raya Nyepi tahun Saka 1928, Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Kabupaten Badung menyelenggarakan temu wirasa dengan para Bendesa Adat, Prajuru adat Perbekel dan para pimpinan majelis agama yang ada di Badung. Pada temu wirasa tersebut Badung Gde Agung mengharapkan umat beragama se Badung dapat menunjukkan rasa toleransinya. Terkait pelaksanaan catur brata penyepian, Gde Agung mengharapkan para bendesa adat bekerja sama dengan perbekel/lurah untuk mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh rangkaian Hari Raya Nyepi mulai tawur kesanga, pengerupukan, brata penyepian, hingga ngembak geni dapat berjalan dengan baik. Gde Agung juga meminta pawai ogoh-ogoh saat malam pengerupukan dapat berjalan tertib dan baik. "Pawai ogoh-ogoh tersebut harus dilakukan di wilayah desa adat masing-masing dengan tertib. Demikian pula pelaksanaan brata penyepian yang merupakan yadnya agar dapat benar-benar khidmat," katanya.Pengamanan di masing-masing desa adat sepenuhnya dipercayakan kepada desa adat, sehingga tidak ada lagi aparat pemerintah melakukan patroli pengamanan wilayah. Namun ada pengecualian bila ada kejadian yang bersifat darurat atau bencana lainnya.Lebih lanjut Bupati Gde Agung menyampaikan sejak terjadinya kerusuhan 1999 dengan dibakarnya Puspem Badung di Lumintang serta dua kali diguncang tragedi bom, kini Kabupaten Badung bukan kabupaten terkaya lagi. Sangat jelas pendapatan anggaran daerah (PAD) anjlok akibat terpuruknya sektor pariwisata. Dimana tingkat hunian hotel menurun tajam dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pusat sangat kecil dibandingkan yang diterima kabupaten lainnya di Bali. "Walaupun begitu keadaannya, Pemkab bersama DPRD akan terus berjuang ke pusat untuk dapat meningkatkan DAU untuk Badung," ujar Gde Agung.(Ant/myd)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua