Nasional

PMII Sumenep Nilai PBB Hanya Untuk Kepentingan AS

Sumenep, 14/8 (Pinmas) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menilai keberadaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) hanya sebuah simbol dan seringkali dijadikan untuk memenuhi kepentingan pemerintah Amerika Serikat (AS). "DK PBB tidak lagi menunjukkan kinerjanya yang baik sebagai penjaga perdamaian hubungan antar negara, karena terbukti saat negara-negara Islam konflik, tidak ada usaha mencari solusi, malah PBB ada di balik konflik" kata Ketua PMII Cabang Sumenep, Sugianto, Senin.

Potensi konflik yang terjadi di negara-negara Islam, diyakini terus akan meningkat, seiring dengan diamnya PBB. Kontak senjata yang terjadi antara Israel dan Libanon dan menewaskan ribuan orang muslim, itu ada unsur kesengajaan yang memang dibiarkan oleh PBB, katanya. "Masyarakat dunia yakin bahwa dibalik konflik itu semua AS-lah yang mempunyai kepentingan besar, karena kehancuran Libanon sangat menguntungkan pihak AS," jelasnya. Ia berharap, negara-negara muslim atau negara yang mayoritas penduduknya Islam, sudah waktunya bersatu dan mengupayakan agar keberadaan PBB dibubarkan. Ia menilai pembubaran PBB oleh negara muslim, sangat bisa terjad, sebab, jumlah negara muslim dan negara yang penduduknya muslim jauh lebih besar kemampuannya dari negara yang selalu memusuhinya.

"Negara muslim dan negara yang penduduknya mayoritas Islam hanya tinggal menyatukan barisan. Selama ini bercerai berai, mulailah kembali pada konsep Al-Quran dan bersatulah demi kejayaan dan bangkitnya Islam," tandasnya. Bila hal itu tidak dilakukan, mustahil keberadaan negera Islam dan negara yang mayoritas penduduknya muslim akan bisa bangkit, karena, negara-negara barat sangat benci dan kawatir Islam menjadi besar dan mengancam kehidupan mereka. Padahal, kata Sugianto, konsep Islam tidak seperti yang difahami masyarakat barat. Islam lahir sebagai "Rahmatal Lillalamin" (Rahmat bagi semuanya). Tapi, Islam jangan terus dijadikan bulan-bulanan orang Yahudi, karena perlawanan yang berpijak pada konsep jihad pasti terjadi.(Ant/Myd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua