Feature

Potret KUA Kecamatan Bener, dari Dokumen Kuno hingga Komputer Jadul

Menag di ruang pernikahan calon pengantin KUA Bener

Menag di ruang pernikahan calon pengantin KUA Bener

Purworejo (Kemenag) --- Hujan baru saja membasahi bumi Purworejo petang itu. Mobil Alpard hitam dengan nomor polisi RI 24 tampak memasuki halaman Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Kehadiran Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di KUA yang terletak di Jalan Raya Purworejo-Mangelang itu pun menarik perhatian warga yang melintas. Mengenakan peci, sarung hitam dengan masker menutupi sebagian wajah, Gus Menteri langsung masuk dan menyapa Nurodin, Kepala KUA Kecamatan Bener.

Petang itu Gus Menteri memang sengaja singgah ke KUA Kecamatan Bener untuk melihat dari dekat sarana dan prasarana di kantor pelayanan yang menjadi halaman depan Kementerian Agama di tingkat kecamatan tersebut. "Terima kasih Gus Menteri sudah datang dan berkunjung ke KUA Bener, sekali lagi terima kasih Gus," sapa Nurodin saat menyambut Menag, Kamis (24/06) petang

Hadir bersama Menag, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor, Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad serta stafsus Menag Nuruzzaman dan Wibowo Prasetyo.

Hanya berselang lima menit duduk di ruang kerja sederhana tempat Nurodin, Menag pun meninjau sejumlah ruangan KUA. Saat meninjau ruang Tata Usaha, Menag tersentak melihat ada dokumen pernikahan tahun 1950 yang tersusun di rak kayu. Di rak lainnya tampak tumpukan berkas dan dokumen lain yang tersusun apa adanya lantaran minimnya prasarana seperti lemari arsip.

Dokumen kuno alias tua itu kemudian diambil dan dibaca Menag. Dengan hati-hati Gus Menteri membalik halaman demi halaman kertas yang sudah tampak menguning dan kusam. "Wah kalau dimakan rayap dokumen ini bagaimana Pak KUA. Ini arsip penting," kata Gus Menteri sambil tersenyum.

"Dokumen ini sudah seharusnya didigitalisasi," sambungnya.

Menag kemudian masuk ke ruang pegawai. Di ruang itu, ada satu unit komputer yang digunakan untuk melayani semua surat menyurat. "Ini Komputer tahun berapa," tanya Gus Menteri.
“Tahun 2010 Gus Menteri, " jawab Nurodin.

"Sudah seharusnya diganti komputer ini," tandas Menag dan melanjutkan meninjau ruang penyuluh serta ruang pernikahan calon pengantin yang didalamnya berderet kursi-kursi kayu.
Sementara di meja pendaftaran hanya terdapat buku besar yang digunakan untuk mencatat pendaftaran secara manual mengunakan pulpen.

Menag pun mendorong agar KUA Kecamatan Bener untuk dilakukan revitalisasi seiring dengan program prioritas dari Kementerian Agama

Kepada Menag, Kepala KUA Kecamatan Bener Nurodin mengatakan bahwa lahan bangunan KUA ini merupakan milik Pemkab Purworejo.

Ia menambahkan saat ini KUA Kecamatan Bener memilki satu penghulu dan tiga pegawai. KUA Bener dibangun pada tahun 1985. Dulunya, kawasan ini merupakan kantor Penghulu yang sudah ada sejak tahun 1944.

Menyikapi persoalan tersebut, Menag meminta kepada Dirjen Bimas Islam dan Kakanwil Kemenag Jateng untuk membahas dengan Pemkab Purworejo.

"Coba lakukan pendekatan dengan Pemkab Purworejo untuk menghibahkan lahan agar kita dapat melakukan revitalisasi. Bila tidak memungkinkan maka solusinya mencari lahan lain untuk kemudian dibangun gedung baru KUA Bener melalui anggaran Kemenag maupun SBSN," pinta Gus Menteri kepada Dirjen Bimas dan Kakanwil Kemenag Jateng.

Begitulah potret KUA Kecamatan Bener saat Gus Menteri melakukan sidak untuk memastikan kesiapan KUA terkait layanan prima Revitalisasi KUA Kemenag.

KUA Bener merupakan potret dari sekian banyak KUA yang tersebar di pelbagai pelosok negeri yang membutuhkan sentuhan revitalisasi. "Banyak yang harus dibenahi namun sistem, prototype dan aplikasi sudah ada. Tinggal memastikan semua sesuai jalurnya dan berbenah segera," harap Gus Menteri.

KUA adalah ujung tombak dan garda terdepan dari pelayanan prima Kementrian Agama. Sudah saatnya pelayanan prima itu menghadirikan suasana yang nyaman, sejuk, ramah dan menyenangkan bagi masyarakat yang dilayani. Semoga.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Rikie Andriyawan

Feature Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua