Nasional

Profesionalitas dalam Bekerja

Caliadi

Caliadi

Udakam hi nayanti nettika, usukara namayanti tejanam. Darum namayanti tacchaka, attanam damayanti pandita.

Pembuat saluran air mengalirkan air, tukang panah meluruskan anak panah. Tukang kayu melengkungkan kayu, orang bijaksana mengendalikan dirinya. (Dhammapada, Syair 80)

Dalam dunia kerja, sikap profesional menjadi syarat wajib bagi setiap karyawan. Hal ini bukan hanya sebatas slogan saja. Setiap karyawan harus dapat beradaptasi untuk mempertahankan profesionalitasnya dalam berbagai kondisi. Karyawan profesional mampu memahami hubungan atau relasi, memahami tugas dan tanggung jawab, serta fokus dan konsisten terhadap tugasnya.

Profesional dalam bekerja dapat kita maknai sebagai bekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik. Profesionalisme merupakan salah satu sikap yang sangat diperlukan dalam keberhasilan sebuah institusi.

Secara umum profesionalitas sangat berkaitan dengan pekerjaan yang khas, yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian seseorang. Perilaku profesional ini dapat tercermin dari kesungguhan dan tekad yang kuat seseorang. Kesungguhan setiap orang dalam melaksanakan pekerjaannya dapat menjadi dasar bagi terbentuknya profesionalitas. Institusi yang didukung dengan kesungguhan bekerja para karyawan akan meningkat kinerjanya.

Sebagai ASN Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, kita dapat meneladan upaya yang dilakukan oleh seorang samanera yang dengan kesungguhannya melatih diri dalam perenungan hingga mencapai kesucian.

Dikisahkan bahwa ada salah seorang putra di Savathi yang menjadi samanera di usia tujuh tahun. Pada hari ke delapan setelah menjadi samanera, ia mengikuti Sariputta Thera berpindapatta. Ia melihat beberapa petani mengairi ladangnya, kemudian ia melihat pembuat anak panah meluruskan anak panahnya, dan juga melihat tukang kayu membuat roda kereta.

Kemudian ia merenung, “Jika air yang tidak memiliki kesadaran dapat diarahkan, jika bambu yang tanpa kesadaran dapat diluruskan, dan jika kayu tanpa kesadaran dapat dibuat sesuatu yang berguna, mengapa saya tidak dapat menjinakkan pikiranku, melatih meditasi ketenangan dan pandangan terang?” Dengan penuh semangat dan rajin melatih meditasi pada akhirnya samanera itu mencapai tingkat kesucian anagami.

Lebih lanjut, Buddha mengajarkan bahwa profesionalisme adalah langkah awal menuju kesuksesan kerja. Pernyataan ini tertuang dalam Gonaka Moggalana Sutta, Majjhima Nikaya I, dijelaskan tentang kemajuan latihan, kerja dan perbuatan progresif melalui praktik Dhamma dan Vinaya. Melalui meditasi yang benar, praktek Dhamma dan Vinaya akan menghasilkan pencapaian kesadaran atau pikiran yang terpusat.

Dengan kesungguhan dalam pemusatan perhatian, seseorang dapat bekerja secara profesional. Dalam hal ini perhatian terpusat penuh pada peraturan-peraturan, dan dijaga dengan sangat disiplin. Dengan melaksanakan peraturan, maka tingkah laku akan terkendali, usaha akan semakin giat, perasaan takut, khawatir, cemas akan hambatan dan persaingan juga akan terkendali dengan baik.

Karena itu marilah kita kembangkan profesionalitas dengan meninggalkan lima rintangan yang dapat mengganggu kesuksesan kerja, yaitu:

Menghentikan ketamakan agar pikiran bebas dari ketamakan; menghentikan keinginan jahat dan kebencian agar pikiran bebas dari keinginan jahat dan kebencian; menghentikan kelesuan dan kekantukan agar pikiran bebas dari kelesuan dan kekantukan; menghentikan kegelisahan dan kekhawatiran, agar pikiran menjadi tenang bebas dari kegelisahan dan kekhawatiran; menghentikan ketidakpastian, agar tetap dengan kepastian, tidak ragu dengan dhamma-dhamma yang berguna.

Tanamkan dalam diri bahwa profesionalitas adalah bagian dari tanggungjawab seseorang terhadap pekerjaannya. Keahlian dalam bekerja tidak semata dilandaskan pada kemampuan intelektual, namun juga harus didukung dengan spiritualitas dan moralitas.

Jangan pernah berhenti untuk belajar dalam mengasah kemampuan dan mengembangkan diri. Canangkan komitmen untuk menjadi tenaga profesional yang mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya.

Selamat bekerja, semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Caliadi (Dirjen Bimas Buddha)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua