Nasional

PTKIN Diminta Percepat Transformasi Institusi, Digital, dan Internasionalisasi

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno

Pekalongan (Kemenag) --- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) diminta untuk bergegas dalam melakukan transformasi institusi, digitalisasi, dan internasionalisasi.

Hal ini dikatakan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Suyitno saat menutup Focus Group Discussion (FGD) Forum Wakil Rektor II PTKIN se-Indonesia di Pekalongan, Senin (18/10/2021).

“Transformasi institusi yang sedang dilakukan Kementerian Agama adalah perubahan kelembagaan dari STAIN ke IAIN dan dari IAIN ke UIN,” terang Suyitno.

Transformasi digitalisasi yang dimaksudkan Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, adalah perubahan dari sistem layanan manual ke digital. Pilot projeknya adalah didirikannya Universitas Islam Siber Syeh Nurjati (UISSI) Cirebon.

“Transformasi internasionaliasi meniscayakan perguruan tinggi untuk mampu bersaing dan berkualitas secara internasional, salah satunya melalui pendirian UIII Depok,” terang Mantan Direktur Guru dan tenaga Kependidikan (GTK) ini.

Di hadapan lima Rektor yang hadir dan 58 WR II PTKIN, Suyitno menegaskan bahwa Rektor/Pimpinan PTKI yang hebat adalah mereka yang meninggalkan legacy-nya sendiri. “Semakin hebat warisan yang ditinggalkan itu artinya semakin hebat Rector tersebut dan akan menjadi best practices bagi generasi setelahnya”, katanya.

“Ketika Bapak dan Ibu diberikan amanah menjadi pimpinan PTKIN, sejatinya hal yang harus melekat adalah tugas-tugas administratif, karenanya harus maksimal,” ujar Suyitno.

Rektor IAIN Pekalongan, Zaenal Mustaqim, mengatakan, FGD dan Evaluasi Tri Wulan III SBSN 2021 telah menghasilkan pokok-pokok pemikiran yang akan ditindaklanjuti. Di antaranya tentang review PMA No. 7/2018 tentang SSBOPT, besaran UKT TA. 2022, dan penyempurnaan ortaker PTKIN.

Zaenal mengatakan para rektor yang hadir telah melakukan telaah regulasi tentang ortaker PTKIN, dan ternyata memberikan peluang untuk penambahan lembaga semacam Rumah Moderasi Beragama dan Ma’had Al’Jamiáh.

Hadir dalam penutupan FGD, Rektor IAIN Kerinci Asyári, IAIN Metro Siri Nur Jannah, IAIN Ponorogo Evi Muafiah, IAIN Lhokseumawe Daniel, dan Ketua STAIN Majene Wasilah. Hadir juga, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori dan jajarannya serta unsur Pimpinan IAIN Pekalongan. (RB)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua