Bandar Lampung, 21/2 (Pinmas) - Sedikitnya 15.000 lulusan (alumni) Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Tanjungkarang, Lampung sejak tahun 1965 sd. 1992 setelah sekolah guru agama itu dilikuidasi pemerintah, akan dikumpulkan dalam Reuni Akbar dipusatkan di MAN 2 Bandar Lampung (eks PGAN Tanjungkarang) pada 10 April 2006.

Sekretaris Umum Panitia Reuni Alumni PGAN Tanjungkarang, Imam Asyrofi AC mendampingi Ketuanya, Shobir Thoyib mengatakan, di Bandar Lampung, Selasa, dari sekitar 15.000-an orang lulusan PGAN Tanjungkarang yang kini telah menyebar di sejumlah daerah dan menjalani berbagai profesi, ditargetkan 2.000-an diantaranya dapat hadir. "Kami masih terus menginventarisasi nama-nama lulusan PGAN Tanjungkarang yang ternyata menyebar dimana-mana dan ada yang menjadi dosen, PNS, pengusaha, pejabat maupun artis," ujar Imam pula.

Menurut dia, kebanyakan lulusan PGAN Tanjungkarang itu memilih profesi menjadi pendidik, baik guru di sekolah lanjutan maupun dosen di perguruan tinggi negeri dan swasta. Selebihnya memilih berbagai macam profesi, termasuk diantaranya menjadi da`i (penceramah) dan ustadz. Sedikitnya ada dua lulusan PGAN Tanjungkarang yang menjadi kepala daerah, yaitu Bupati Tanggamus, Fauzan Sya`ie dan Walikota Bandar Lampung, Eddy Sutrisno. Lulusan PGAN Tanjungkarang itu adapula yang kini menjabat Kakanwil Departemen Agama Provinsi Lampung, Basyuni Kahuripan.

"Beberapa lainnya juga ada yang menjadi wartawan dan penulis," kata Imam lagi. Panitia menyiapkan rangkaian acara Reuni Akbar itu pada Minggu (19/3-2006) Pkl. 08:30 WIB di MAN 2 Jl. Gatot Subroto Bandar Lampung (eks PGAN Tanjungkarang) untuk melaksanakan Musyawarah Besar I, merancang pedoman dasar IKA PGAN Tanjungkarang, menyusun Program Kerja 2006--2010, dan memilih Ketua Umum IKA PGAN Tanjungkarang 2006-2010. Barulah pada Senin (10/4-2006) pagi di MAN 2 Bandar Lampung digelar "temu kangen" dan silaturahmi, reuni akbar dan pengukuhan Pengurus IKA Alumni PGAN Tanjungkarang 2006-2010. Para lulusan PGAN Tanjungkarang itu diharapkan dapat menghubungi Shobir Thoyib, M. Tajir, Imam Asyrofi, dan Salmah Badrul agar dapat mengikuti Reuni Akbar yang mereka rancang bersama.(Ant)