Nasional

Sedikitnya 27 Orang Tewas Akibat Kerusuhan Agama di Nigeria

Onitsha, Nigeria, 23/02 (Pinmas) - Serangan balasan terhadap masyarakat Islam menewaskan sedikitnya 27 orang di Nigeria tenggara Rabu setelah kekerasan anti-Kristen menewaskan belasan orang dan menyebabkan ribuan orang terlantar di bagian utara negara itu yang kebanyakan warganya Muslim. Pembantaian itu menambah korban tewas dalam lima hari kerusuhan agama yang memanas akibat ketegangan politik di negara Afrika yang sangat padat penduduknya itu menjadi sedikitnya 73 orang, dan mungkin banyak lagi. Ada ribuan anak laki-laki dengan tongkat dalam amukan itu. Saya menghi1tung sedikitnya 20 mayat di sini dekat jembatan Onitsha, kata jurukamera Reuters George Esiri di pusat perdagangan Onitsha di Nigeria tenggara. "Mereka itu adalah orang Hausa. Beberapa dari mereka hangus dan beberapa lagi perut mereka terluka," katanya.

Hausa adalah kelompok etnik penting di utara, sementara Onitsha terletak di daerah geografis etnik Ibo. Kerusuhan itu mulai di Onitsha Selasa setelah berita tentang kerusuhan di Nigeria utara muncul.Katalisatornya berbeda di tiga kota di utara yang dilanda kekerasan, tapi para pengamat mengatakan penyebab pokok kerusuhan itu adalah ketidakmenentuan masa depan politik Nigeria dan khususnya dugaan bahwa Presiden Olesegun Obasanjo merencanakan masa jabatan ketiga. Kekerasan balasan meluas Rabu ke Enugu, kota lainnya di tenggara, tempat Palang Merah mengatakan sedikitnya tujuh orang tewas dan 150 orang yang lain terluka. Di Onitsha, tentara dan polisi tidak dapat menghitungnya. Sekelompok tentata mencegah massa melintasi jembatan sungai Niger ke negara Delta yang berdekatan, tapi tidak berusaha menghentikan pembunuhan.

"Kami mengevakuasi beberapa orang terlantar ke Asaba untuk perlindungan sementara karena mereka tak berdaya dan diserang di tempat mereka pada awalnya berkamp, seperti pos polisi," kata seorang pejabat Palang Merah di Lagos.Sebanyak 140 juta orang Nigeria terbagi kira-kira sama rata antara Muslim di utara dan Kristen di selatan, meskipun ada minoritas agama dan etnik yang cukup besar di dua wilayah itu. Ketegangan politikKekerasan agama sering dipanaskan oleh para pemimpin politik yang berusaha menyokong basis kekuatan mereka sendiri. Tidak ada korban tewas resmi dari pertempuran Selasa di Onitsha tapi satu sumber keamanan mengatakan ada sedikitnya 12 korban tewas, mungkin banyak lagi, sementara Palang Merah mengatakan 325 orang terluka dan 2.000 orang terlantar. Di kota Maiduguri, Bauchi dan Katsina di selatan, sedikitnya 46 orang tewas, ribuan orang menjadi tunawisma dalam empat hari bentrokan antara Muslim dan Kristen.Di Maiduguri dan Bauchi, perselisihan agama memulai kekacauan itu sementara di Katsina pemicunya adalah peninjauan kembali konstitusi yang kontroversial karena banyak orang melihatnya sebagai upaya untuk mempertahankan Obasanjo berkuasa.

"Atmosfir politik di negara itu telah sangat buruk dan dengan kemiskinan tinggi, ada banyak pemuda menganggur. Itulah sebabnya mengapa krisis semacam ini mulai dengan mudah," kata Adamu Abubakar, seorang pejabat Palang Merah di Bauchi.Kekerasan di Katsina dan Maiduguri meletus beberapa hari sebelum kedua kota itu akan memulai dengar pendapat publik mengenai pembaruan konstitusi.Sebagian besar orang Nigeria mengira tujuan sebenarnya dengar pendapat itu adalah untuk mendesakkan amandemen pada bagian masa jabatan presiden, untuk memungkinkan Obasanjo mengusahakan masa jabatan ketiga dalam pemilihan 2007. Gubernur negara bagian Borno di Nigeria timurlaut meminta penghapusan semua pembatasan masa jabatan pemegang jabatan terpilih pada dengar pendapat peninjauan ulang konstitusi di daerah itu Rabu sementara ribuan pemrotes berkumpul di luar.

Ada penentangan kuat atas masa jabatan ketiga di utara karena banyak orang di sana merasa jabatan presiden itu seharusnya diberikan pada salah seorang dari mereka pada 2007 setelah delapan tahun dijabat Obasanjo, seorang Kristen selatan. Pengecualian dari kekuasaan dan kekayaannya yang dirasakan merupakan salah satu faktor di balik kerusuhan di Niger Delta, tempat gerilyawan menculik sembilan pekerja minyak asing dan menyabot instalasi minyak, yang memutus pasokan dari eksportir minyal terbesar kedelapan dunia itu dengan seperlimanya.(Ant/Reuter/myd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua