Nasional

Sekjen Ajak Tokoh Pemuda Lintas Agama Perkuat Moderasi Beragama

Sekjen Kemenag Nizar

Sekjen Kemenag Nizar

Surakarta (Kemenag) - - Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag memperluas pendekatan dialog Moderasi Beragama dan Wawasan Multikultural. Selain tokoh agama, PKUB juga mulai menyasar kalangan pemuda dari berbagai agama dan budayawan.

Di Surakarta, mereka diajak diskusi tentang pengembangan Moderasi Beragama dan Wawasan Multikultural. Hal ini diapresiasi Sekjen Kemenag Nizar.

Menurutnya, dialog ini sangat penting dan menjadi suatu keniscayaan dalam membangun Indonesia yang damai, rukun, harmonis, dan damai dalam bingkai NKRI.

Mengutip pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Nizar mengatakan, agama adalah inspirasi. "Dan pemuda lintas agama dan budayawan menjadi kontributor utama dalam menciptakan perdamaian negara yang dibangun oleh seluruh umat beragama di Indonesia," kata Sekjen Nizar, Jumat (18/6/2021).

"Kalau masing-masing agama mengedepankan aspirasi agamanya maka Indonesia tidak akan berdiri sampai sekarang. Sebaliknya bila agama dijadikan inspirasi maka yang dikedepankan adalah persaudaraan, memanusiakan manusia dan mengangkat harkat martabat manusia," sambung Sekjen.

Ditambahkan Sekjen, dialog Moderasi Beragama dan Wawasan Multikultural ini merupakan bagian dari memanusiakan manusia, tanpa melihat latar belakang untuk bersama-sama menciptakan kerukunan dan perdamaian.

"Titik pokok harmoni seseorang itu memiliki jiwa yang toleran dan sikap kebangsaan keindonesiaan. Indonesia bukan negara agama dan bukan juga negara sekuler, melainkan Negara Republik Indonesia yang menjunjung tinggi persaudaraan dan kebangsaan," tandas Sekjen.

"Menjadi tugas kita bersama sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama di level pemuda untuk membangun Indonesia yang damai, maju, dan rukun. Ini bisa dibangun melalui Moderasi Beragama yakni dalam praktik beragama atau cara pandang dan sikap dalam beragama dalam menyongsong tahun-tahun kerukunan kedepan," lanjut Sekjen.

Dijelaskan Nizar, kebersamaan lintas agama bisa dibangun oleh pemuda lintas agama dengan menjadi pionir di lingkungan masing-masing dalam membangun kerukunan.

Ada empat indikator seseorang dikatakan moderat, lanjut Nizar, yakni: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan tradisi budaya multikultural Indonesia.

"Empat indikator ini menjadi tolak seseorang dikatakan moderat. Mari kita bangun bangsa ini dengan Moderasi Beragama dan keberagaman. Kalau ada orang yang tidak menghargai multikultural dan budayawan berarti nilai moderasi beragama tidak ada dalam dirinya. Kita harus melek moderasi beragama menuju mahligai Indonesia yang bermartabat, " ujar Sekjen.

Dalam dialog bersama tokoh pemuda lintas agama dan budawayan siang itu, hadir mendampingi Sekjen, Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad, Kakankemenag Surakarta Hidayat Maskur dan Kabid Harmonisasi Umat Beragama PKUB Anwarruddin Ambary


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Romadaniel

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua