Nasional

Syahdu Salvator Mundi di Pesta Paduan Suara Gerejani

Pesparani Katolik Nasional

Pesparani Katolik Nasional

Kupang (Kemenag) --- Ajang Paduan Suara Dewasa Campuran (PSDC) didatangi banyak pengunjung Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik tingkat Nasional di Kupang, NTT.

Even kali kedua ini berlangsung dari 28 - 30 November 2022. PSDC berlangsung di Aula El Tari Kompleks Kantor Gubernur NTT dan Gereja Katolik St. Maria Assumpta.

Pemandangan menarik di PSDC yang berlangsung di Aula El Tari. Nampak masing-masing peserta berbusana indah untuk menampilkan yang terbaik.

Lagu wajib PSDC, Salvator Mundi ciptaan Giovanni Pierluigi da Palestrina, dibawakan syahdu oleh masing-masing peserta. Even ini jua bisa disaksikan secara langsung atau melalui live streeming Youtube Pesparani Katolik.

“Orang yang mendengar lagu-lagu Gereja Katolik pasti akan menemukan keindahan meskipun itu tidak familiar,” ucap Plt. Dirjen Bimas Katolik A.M. Adiyarto Sumardjono, di Kupang, Sabtu (29/10/2022).

“Lagu dan notasi musik sifatnya universal jadi bisa membawa keindahan dan kedamaian bagi siapa pun,” sambungnya.

Selain PSDC, ada juga lomba Paduan Suara Anak, Paduan Suara Gregorian dan OMK Campuran. Lagu/Kidung Gregorian adalah salah satu mata lomba yang baru diperlombakan pada Pesparani 2 Kupang. Kidung Gregorian (bahasa Latin: Cantus Gregorianus) adalah tradisi pokok gereja, nyanyian suci dalam bahasa Latin. Kidung Gregorian sangat berkembang di Eropa pada abad ke-9 dan ke-10.

"Semua lagu yang dinyanyikan dalam lomba tersirat nilai–nilai keagamaan universal yang dapat dijadikan pedoman untuk mewujudkan persaudaraan sejati," ujar Adyarto.

Plt. Dirjen meyakini melalui perlombaan ini ada aspek penghayatan nilai-nilai agama yang ditujukan untuk memuliakan kemanusiaan. Keterlibatan banyak pihak lintas agama, suku, dan bahasa adalah indikator penghayatan agama sebagai inspirasi untuk berbuat baik dan mewujudkan persaudaraan sejati.

Melalui perlombaan ini, Adiyarto menegaskan, umat Katolik tidak lagi mengajarkan atau memopulerkan Moderasi Beragama tapi sudah pada tataran ‘membumikan Moderasi Beragama’. "Artinya sudah masuk pada implementasi pelaksanaan Moderasi Beragama. Semua terlibat, semua bersaudara, semua berdamai, dan semua memuliakan kemanusiaan," tandasnya.

Divya seorang sahabat muslim yang baru pertama kali menyaksikan secara langsung Paduan Suara Gerejani Katolik mengamini hal ini. “Saya ingin melihat seperti apa Paduan Suara Gereja, biasanya bagus dan ternyata paduan suara Katolik ini indah,” ungkap Divya sambil menyaksikan perlombaan melalui live streeming Youtube.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua