Daerah

Terjemah Al-Qur'an Bahasa Gayo Selesai Dikerjakan

Pembahasan Akhir Terjemah Al-Qur'an Bahasa Gayo

Pembahasan Akhir Terjemah Al-Qur'an Bahasa Gayo

Takengon (Kemenag) --- Proses penerjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Gayo memasuki tahap akhir. Hasil penerjemahan itu dibahas bersama dalam pertemuan yang berlangsung di Takengon, 13 - 15 Oktober 2022.

Giat pembahasan ini diikuti sejumlah tokoh agama dan tokoh budaya dari Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues. Hadir juga sejumlah peserta dari Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO).

Acara pembukaan dihadiri juga, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Pj bupati Bener Meriah Haili Yoga, dan sejumlah SKPD Aceh Tengah, termasuk Kepala Kankemenag Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo.

Rektor IAIN Takengon Zulkarnain menyampaikan bahwa proses penerjemahan ini dilakukan berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Rektor dengan Kepala Puslitbang LKKMO Prof. Arskal Salim pada Juni 2022. PKS itu kemudian segera ditindaklanjuti dengan pembentukan tim yang langsung bekerja berdasarkan timeline yang telah disusun.

"Alhamdulillah semua tahapan yang disepakati berhasil dikerjakan. Kegiatan ini merupakan tahap akhir untuk proses penerjemahan. Insya Allah setelah dikaji bersama, Tim akan melakukan pengecekan ulang hingga akhir Oktober," terang Zulkarnain di Takengon, Kamis (13/10/2022).

Zulkarnain berharap, ke depan akan dibangun Monumen Penerjemahan Al-Qur'an dan Pusat Studi Al-Qur'an di IAIN Takengon. Selain sebagai tempat memberikan pelayanan dan konsultasi terjemahan Al-Qur'an berbahasa Gayo, pusat studi itu bisa menjadi tempat pengkajian Al-Qur'an secara luas guna merespon kebutuhan ummat.

"Ini sekaligus menjadi bagian upaya kontekstualisasi pesan Al-Qur'an, penguatan budaya Islami, dan budaya Pancasila," ujarnya.

Kepala Puslitbang LKKMO, Arskal Salim, mengapresiasi langkah dan sistem kerja tim Terjemah Al-Qur'an Bahasa Takengon. Secara realtime dan berkala, tim ini terus melaporkan perkembangan tahap demi tahap penerjemahan hingga selesai.

Arskal juga mendukung keinginan IAIN Takengon untuk membangun pusat pengkajian Al-Qur'an. "Saya titip juga salah satu kegiatan nanti ada pelatihan seni kaligrafi bagi para generasi muda kita," pesannya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor IAIN Takengon dan Kepala Puslitbang sepakat untuk segera melaporkan hasil terjemahan tersebut kepada Bapak Menteri. "Kita akan buat dalam bentuk Dummy Al-Qur'an Terjemah Bahasa Gayo dan sama-sama kita minta waktu untuk bisa bertemu Bapak Menteri. Semoga di awal bulan November nanti dapat terlaksana," tandasnya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua