Nasional

UMAT BUDDHA JADIKAN IDULFITRI SEBAGAI MOMENTUM PERDAMAIAN

Semarang, 25/10 (Pinmas) - Bagi umat Buddha, suasana Idulfitri 1427 Hijriah merupakan momentum untuk menggalang keharmonisan, persatuan, dan perdamaian. "Untuk itu, kami datang bersilaturahmi dengan saudara serta sahabat yang beragama Islam," kata Pandita D. Henry Basuki seusai melaksanakan silaturahmi bersama pemuka lintas agama di Pondok Pesantren (Ponpes) Soko Tunggal, Semarang, Rabu. Acara tersebut dihadiri pemuka agama yang tergabung dalam Forum Keadilan dan Hak Asasi Umat Beragama (Forkhagama). Selain Pandita D. Henry Basuki, B.A. dan Ninik Lesmanati dari agama Buddha, terlihat Pendeta Z.S. Djoko Purnomo, S.Th., Pendeta Gunarto, Dra. Lena Pudjiastuti (Kristen), Prof. Dr. A. Widanti, S.H. (Katolik), Dr. I Wayan Sukarya D., dan Dra. Sri Rahayu Dewa (Hindu). Lebih lanjut Pandita Henry Basuki mengatakan, tujuan silaturahmi ini benar-benar membawa keakraban antarpemeluk agama yang berbeda dalam merayakan hari rayanya masing-masing. "Bila karena terbatasnya waktu dan kesempatan menjadikan kita jarang bertemu, silaturahmi ini merupakan aktivitas yang meluangkan waktu untuk bertemu demi saling menghormati saudara berbeda agama yang merayakan hari rayanya," katanya. Sementara itu, pengasuh Ponpes Soko Tunggal, K.H. Dr. Nurul Arifin, MBA yang juga Ketua Forkhagama mengatakan, dirinya rindu akan kebersamaan. "Kunjungan Natal bagi pemeluk agama Nasrani, kunjungan Nyepi untuk pemeluk agam Hindu, kunjungan Waisak untuk pemeluk agama Buddha, dan sebagainya perlu dibudayakan di tengah masyarakat," katanya. Ia mengemukakan, dengan adanya sikap saling menghargai, maka semua pihak dapat duduk dalam suatu "majelis" untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Nurul Arifin berharap Forkhagama dapat menjembatani saling pengertian antarpemeluk agama yang ada di Indonesia, sehingga tercipta kerukunan, baik intern dalam umat beragama itu sendiri maupun kerukunan antarumat beragama. "Bila ada masalah, Forkhagama siap untuk menyelesaikannya," katanya. Dengan demikian, lanjut dia, diharapkan meningkatnya institusi yang menggabungkan diri dalam Forkhagama, sehingga perdamaian dalam Negara Kesatuan RI benar-benar terwujud untuk menanggulangi kemungkinan penyusupan dari pihak "luar" yang bertujuan memecah belah bangsa.
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua