Nasional

Umat Hindu Rayakan Pagerwesi Tingkatkan Keteguhan Iman

Denpasar, 22/02 (Pinmas)- Umat Hindu Dharma di Bali, Rabu, merayakan hari Pagerwesi, yang bermakna meningkatkan keteguhan iman dan mohon keselamatan dunia beserta isinya kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Hari Raya Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali merupakan rangkaian Hari Raya Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang jatuh pada hari Sabtu (18/2)," kata Drs I Ketut Sumadi, MSi, dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Rabu.

Umat Hindu pada Hari Pagerwesi mengadakan upacara keagamaan dengan menghaturkan sesaji serta rangkaian janur, bunga dan buah-buahan (banten) di tempat suci rumah keluarga masing-masing (merajan).Pagerwesi merupakan "tonggak" dalam mengingatkan umat Hindu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang dilakukan dengan cara bhakti maupun pengorbanan suci secara tulus ikhlas (yadnya). Umat Hindu pada hari suci terbesar kedua setelah hari Raya Galungan dan Kuningan itu, juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan bimbingan ke jalan yang benar serta mampu menegakan kebenaran (Dharma) sesuai hati nurani.

Umat Hindu memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai "Paramesti guru", agar diberikan kekuatan iman serta petunjuk, dengan harapan iptek yang dimiliki penggunaannya dilandasi oleh kesucian, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup umat manusia. Dengan demikian akan dapat memperkuat "benteng iman" melalui yoga semadi, sekaligus dapat mengambil hikmah dalam mengendalikan "musuh" dalam diri maupun musuh yang berasal dari luar. Ketut Sumadi menambahkan, tata cara pelaksanaan Hari Raya Pagerwesi di Bali disesuaikan dengan tempat, waktu dan keadaan (desa, kala patra). Selain itu dilandasi tradisi masing-masing daerah dalam mengenang kembali terhadap kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan). Ajaran agama pada hakekatnya mampu menyejukan diri umatnya (pageh) dan menjadi aplikasi dari jati diri dalam memfungsikan bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Manusia dalam kehidupannya tidak henti-hentinya menghadapi masalah yang menyangkut berbagai aspek kehidupan. Umat manusia selalu menginginkan kehidupan yang lebih baik, mampu mengatasi segala permasalahan, berusaha mewujudkan kehidupan yang serasi dengan mematuhi ketentuan norma dan hukum berlaku, tutur Sumadi. LenggangSuasana Bali khususnya kota Denpasar sekitarnya, pada saat umat Hindu memperingati Hari Pagerwesi tampak lenggang, karena sekolah dari seluruh jenjang pendidikan maupun perkantoran instansi pemerintah dan swasta libur.Hari Raya Pagerwesi sebenarnya merupakan hari kerja biasa bagi kantor instansi pemerintah, swasta maupun sekolah, namun bagi karyawan-karyawati yang beragama Hindu diberikan keringanan boleh tidak masuk bekerja (fakultatif).

Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas Pemprop Bali, Drs. I Gusti Agung Putu Mayun mengatakan, Gubernur Bali, Drs Dewa Beratha memberikan dispensasi kepada karyawan-karyawati instansi pemerintah yang beragama Hindu untuk melaksanakan rangkaian kegiatan ritual. Meskipun fakultatif, namun kenyataannya hampir seluruh instansi pemerintah, dan perusahaan swasta di Bali tutup, serta anak-anak sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi dinyatakan libur.(Ant/myd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua