Nasional

Warga RI, Australia, dan Dubes Asing Di Canberra Doakan Korban Gempa

Jakarta, 31/5 (Pinmas) - Sekitar seratus warga Indonesia, Australia, dan duta besar asing di Canberra, Selasa malam waktu setempat, memanjatkan doa menurut agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, dan Buddha bagi para korban bencana gempa tektonik di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Doa menurut Islam dipimpin Arief Zamhari, Kristen Protestan oleh Pendeta Lientje Pellu, Katolik oleh Paulus Gareso, dan Buddha oleh Lilian Ing, demikian siaran pers yang diterima ANTARA dari KBRI Canberra, Rabu. Selain memanjatkan doa bagi para korban, sejumlah warga Muslim Indonesia juga melakukan shalat gaib yang diikuti dengan tahlilan.Dalam acara "Malam Renungan dan Doa Antar Umat" yang digagas dan diselenggarakan KBRI Canberra itu, Sekreatris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Michael L`Estrange, yang mewakili pemerintahnya, mengatakan, Australia bersama masyarakat internasional turut berduka atas bencana itu.

Untuk itu, Australia akan terus membantu Indonesia meringankan beban penderitaan para korban maupun sanak keluarganya, kata Estrange. Australia termasuk di antara negara-negara yang telah memberikan bantuannya kepada Indonesia untuk menolong para korban, disamping Arab Saudi, Iran, Pakistan, Jepang, Perancis, Filipina, Amerika Serikat, Thailand, Bahrain, Belgia, Inggris, Yunani, Irlandia, Kuwait, Malaysia, Belanda, Singapura, RRC, Spanyol, Turki (Bulan Sabit Merah), dan Uni Emirat Arab. Aksi solidaritas dan empati warga Indonesia di Australia terhadap para korban gempa tektonik berkekuatan 5,9 pada Skala Richter itu juga ditunjukkan masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane, ibukota Negara Bagian Queensland.

Sampai Selasa (30/5), mereka telah mengumpulkan uang senilai 900-an dolar Australia atau sekitar Rp6,3 juta. "Sumbangan yang terkumpul sudah mencapai sembilan ratusan dolar Australia. Insya Allah mendekati waktu pengiriman nanti dapat menembus (angka) 1000-an atau lebih," kata Suseno Hadi, salah seorang pengurus Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB).Menurut Suseno, pihaknya akan mengirim dana sumbangan tahap pertama pada 1 Juni ke Lazis Muhammadiyah."Pada dasarnya kita tidak terlalu mempermasalahkan kepada siapa sumbangan ini akan dikirim, mengingat jumlah sumbangan yang ada mungkin tidak berarti bila dibanding dengan (nilai) kerugian, luka dan duka (para korban) akibat bencana," katanya.(Ant/BA)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua