Moderasi Beragama

Buka Raker Bimas Buddha, Sekjen Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama 

Sekjen Nur Syam membuka Raker Ditjen Bimas Buddha. Sekjen menekankan pentingnya Moderasi agama pada setiap program di Ditjen Buddha. Foto: Sandi

Sekjen Nur Syam membuka Raker Ditjen Bimas Buddha. Sekjen menekankan pentingnya Moderasi agama pada setiap program di Ditjen Buddha. Foto: Sandi

Jakarta (Kemenag) --- Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Syam membuka Rapat Kerja Pejabat Pusat dan Daerah Direktorat Jenderal Bimbingan Agama Buddha Kementerian Agama Tahun 2018 di Ancol, Jakarta.

Dalam sambutannya, Sekjen menekankan pentingnya program yang mengarah pada moderasi beragama.

"Tahun 2018 ini, ditengarai sebagai tahun Politik. Ada 17 provinsi menggelar 176 pilkada. Kita harus cermat dan hati-hati. Beberapa hal seperti politisasi agama dan politisasi identitas akan dijadikan justifikasi dalam rangka mencari panggung politik untuk meraih kekuasaan. Untuk itu, keluarga besar Kemenag harus berupaya keras agar persatuan dan perdamaian di masyarakat tetap terjaga. Karenanya, (program) moderasi agama menjadi sangat penting dan menentukan," terang Sekjen, Selasa (13/02).

Sekjen berharap, peserta raker tidak terjebak pada program-program formalitas keagamaan. Meski penting, namun harus dibarengi dengan substansi dan esensi agama. Karena menurut Sekjen, substansi agama akan menyatukan agama-agama dan mengajarkan kebaikan, perdamaian, keadilan, dan lainnya.

"Saudara-saudara kita yang terlalu ke kanan, mari kita tarik ke tengah. Yang terlalu ke kiri, kita tarik ke tengah, agar alam nyata kita bisa terjalin kedamaian yang sesungguhnya," imbuh Sekjen.

Dalam Raker yang mengangkat tema: 'Terus Berkarya, Tingkatkan Pelayanan bagi Umat Buddha demi Kedamaian Umat Beragama' tersebut, Sekjen juga berharap, Ditjen Bimas Buddha tidak mudah terpengaruh dan menyebar berita hoax.

"Hati-hati dengan berita hoax. Hoax menjadi bisnis besar dengan melibatkan banyak aktor. Pastikan bahwa yang kita sheering adalah hal yang benar. Saring dulu sebelum sharing," pesannya.

Sekjen tak lupa memuji Ditjen Bimas Buddha yang mempunyai serapan anggaran baik pada 2017.

"Tingkatkan dan maksimalkan serapan anggaran. Evaluasi program-program yang telah dilakukan. Pelajari program-program yang belum dilakukan, agar ke depan, kita bisa semakin baik dan mampu melayani masyarakat semaksimal mungkin," imbuh Sekjen.

Raker yang rencananya digelar 13 - 15 Februari 2018 ini, dihadiri tak kurang dari 120 peserta, terdiri atas pejabat eselon II, III, dan IV, baik dari pusat, wilayah, maupun dari Kankemenag Kabupaten/Kota.

"Selain 120 di atas, raker ini kali juga dihadiri perwakilan dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya Tangerang-Banten, Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah, Bhikkhu Sangha dan 50-an Pengurus Pusat Majelis Agama Buddha," terang Dirjen Bimas Agama Buddha Caliadi.

Moderasi Beragama Lainnya Lihat Semua

Program Kemenag Lainnya Lihat Semua