Internasional

De Essensbox, Robot Penyimpanan Makanan dari MAN 1 Surakarta

Tim Robotik MAN 1 Surakarta

Tim Robotik MAN 1 Surakarta

Surakarta (Kemenag) --- Kebiasaan meniup makanan yang masih panas menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan orang. Padahal kebiasaan ini sangat tidak higienis karena bisa menyebarkan penyakit.

Hal ini mendorong 3 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta untuk menciptakan robot penyimpanan makanan. Mereka adalah Tiara Vania Wijaya, Fitria Nur Ramadhani dan Mufti Muammarul Haq. Ketiganya dari program Boarding School Sains Riset. Robot yang mereka rancang disebut "Die Essensbox", diambil dari bahasa Jerman yang berarti "Kotak Makanan".

Menurut pembina robotik MAN 1 Surakarta, Prihantoro Eko Sulistyo, tujuan utama robot ini adalah meminimalisir kebiasaan buruk meniup makanan yang suhunya panas agar menjadi dingin dan siap dimakan. Karena dengan meniup makanan dapat membahayakan kesehatan.

"Apalagi saat ini masih pandemi Covid-19, tentu kebiasaan ini sangat tidak dianjurkan karena terkait droplet yang akan jatuh ke dalam makanan," ujar Prihantoro, di Surakarta, Kamis (24/9/2021).

Ditambahkan Prihantoro, robot ini diikutkan dalam lomba "ASEAN Robotic Day" yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 28 Jakarta. Event dua tahunan ini diikuti oleh peserta dari negara-negara ASEAN dan meraih juara ketiga.

MAN 1 Surakarta mengirimkan tim bernama Lusavor. Menurut salah satu anggota tim, Mufti Muammarul Haq, proses lomba dibagi menjadi dua babak, yaitu: Paper Test yang dilaksanakan pada 21 September 2021 dan babak presentasi tanggal 22 September 2021.

"Seluruh rangkaian lomba dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi zoom. Dalam kesempatan ini, MAN 1 Surakarta mengikuti kategori Creative Senior," kata siswa kelas 11 IPA 1 Boarding School Sains Riset ini.

Menurut Muammarul, robot ini memiliki komponen di antaranya sensor DHT 11 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban, Cooling Fan Mini, LED warna merah, hijau, kuning untuk notifikasi, Arduino Uno untuk mikrokontroler dan adaptor untuk konvert arus AC menjadi DC. Cara kerja robot ini, lanjut Muammarul, ketika ada makanan/minuman panas dimasukkan ke Die Essensbox, panas dan kelembaban akan terdeteksi oleh sensor DHT 11. Data tersebut akan diolah oleh arduino, kemudian arduino akan memerintahkan cooling fan untuk berputar sehingga suhu akan menurun, data suhu akan terpantau di LCD.

"Ketika suhunya masih panas, LED merah akan menyala, jika suhu hangat, LED hijau menyala, jika suhunya normal/sama dengan suhu ruangan, LED biru akan menyala. Pengguna bebas untuk memilih menyantap makanan pada keadaan hangat atau normal. Sehingga bisa dikatakan Die Essensbox adalah robot yang mampu menurunkan suhu makanan/fresh food yang baru saja diolah dalam waktu cepat untuk siap dikonsumsi," urai Muammarul.

"Data kelembaban juga bisa diamati pada layar LCD, sebagai deteksi awal adanya mikroba yang mengontaminasi makanan," sambungnya.

Kepala MAN 1 Surakarta, Slamet Budiyono mengapresiasi prestasi para siswanya. "Tentu menjadi kebanggaan kita semua bahwa siswa siswi kami mampu mengukir prestasi bidang robotik secara nasional. Apalagi kreasi dan inovasi yang dibuat sangat relevan dengan kondisi saat ini. Sebelumnya siswa kami juga menciptakan robot pembantu apoteker yang diberi nama De Pharmacist. Hal ini menunjukkan bahwa semangat berkreasi dan berinovasi masih tetap ada walaupun situasi pandemi. Semoga apa yang dihasilkan siswa siswi kami bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas," pungkas Slamet Budiyono.


Editor: Moh Khoeron

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua