Internasional

Ke Amerika, Siswa MAN 1 Surakarta Ikuti Kennedy Lugar Youth Exchange Study

Nadia Shafiana Rahma, siswi MAN 1 Surakarta ikuti "Kennedy Lugar Youth Exchange Study (KL-YES)

Nadia Shafiana Rahma, siswi MAN 1 Surakarta ikuti "Kennedy Lugar Youth Exchange Study (KL-YES)

Surakarta (Kemenag) --- Prestasi kembali ditorehkan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta. Adalah Nadia Shafiana Rahma, siswi kelas 12 Program Keagamaan Putri, berhasil menjadi salah satu peserta "Kennedy Lugar Youth Exchange Study (KL-YES). Yaitu, program beasiswa pertukaran pelajar bagi siswa SMA dari negara-negara muslim.

Program ini dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Amerika Serikat. Di Indonesia, program ini di bawah koordinasi Yayasan Bina Antar Budaya yang konsen di bidang kajian antar budaya. Nadia Shafiana Rahma dijadwalkan terbang ke Amerika Serikat pada 7 September 2021.

Kepada Humas, Nadia berbagi cerita bahwa info mengenai program ini dia dapatkan saat kelas 11 melalui media sosial. "Jadi saya mulai mendaftar sejak bulan Agustus 2020, sampai dinyatakan diterima sebagai salah satu peserta, menunggu hampir satu tahun lebih," ujar Nadia usai pelepasan keberangkatannya ke Amerika Serikat di Gedung Pembelajaran Terpadu MAN 1 Surakarta, Rabu (1/9/2021).

Pelepasan dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta Hidayat Maskur. Hadir, Kepala MAN 1 Surakarta Slamet Budiyono beserta guru pembina.

Program ini akan berlangsung selama satu tahun. Seluruh peserta dari Indonesia akan tinggal bersama keluarga angkat di Amerika Serikat, termasuk juga bersekolah setingkat SMA kelas 12 di sekolah keluarga angkat.

Menurut Nadia, KL - YES ini sebenarnya diperuntukan bagi siswa kelas 10. Kondisi pandemi yang mengharuskan tinggal di rumah, membuatnya mencari info seputar program pertukaran pelajar. Lalu menemukan info ini. Karena belum ada yang mendaftar, Nadia memberanikan diri daftar. “Jadi ini seperti berkah Corona di masa pandemi,” tuturnya.

Tahapan yang dijalani Nadia antara lain seleksi berkas, seleksi chapter yang terdiri dari tes essai, wawancara, dan dinamika kelompok sampai dinyatakan lolos sebagai peserta. Proses seleksi dilakukan secara berjenjang dari tingkat daerah hingga nasional.

Nadia berharap bisa membuka jalan bagi adik-adik kelas bisa ke Amerika Serikat juga membawa nama baik madrasah dan Indonesia. Sebab, siswa program keagamaan biasanya ke Timur Tengah. “Padahal kita juga bisa ke Amerika Serikat. Jika mendapat info seputar program pertukaran pelajar, jangan ragu untuk ikut. Karena semua juga diawali dari rasa ragu. Tetapi selama yakin, ingin terus belajar dan mengembangkan diri, tidak ada yang tidak mungkin," pungkas Nadia.


Editor: Moh Khoeron

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua