Nasional

Penipuan Berkedok Bantuan Kemenag Marak di Riau

Pekanbaru(Pinmas)--Puluhan sekolah agama di Riau, mengalami penipuan hingga jutaan rupiah dengan berkedok bantuan pembangunan sekolah dengan mengatasnamakan Kementrian Agama (Kemenag) oleh sejumlah oknum. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Riau, Drs Asyari Nur di Pekanbaru, Jumat, mengatakan setidaknya terdapat 50 pimpinan pondok pesantren melaporkan hal ini pada Kemenag Riau. "Pelaku meminta uang, dari Rp5 juta hingga Rp11 juta. Penipuan ini merata terjadi seluruh Riau.Contohnya saja di Rokan hilir terjadi sebanyak 9 kasus. Begitu juga di dumai maupun di Peanbaru," jelasnya, Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa pemilik pondok pesantren tersebut menerima bantuan pembangunan sekolah dari Dirjen Pendidikan Islam, dengan Surat Keputusan (SK) nomor Dj.I/188/2010 tentang penerimaan bantuan dana pembangunan sekolah. "Surat tersebut juga mencantumkan nama Kakanwil sebagai pihak yang dapat dihubungi. Padahal nomor handphone itu bukan milik saya. Bagi pihak sekolah yang tidak ada menanyakan langsung kepada kita yang ada di sini (Pekanbaru), maka terpaksa merugi jutaan rupiah. Namun bagi yang mengkonfirmasikan ulang kepada kita, maka terbebas dari penipuan itu," tuturnya. Lebih lanjut Asyari menjelaskan, tidak hanya meminta sejumlah uang. Parahnya lagi, pelaku juga meminta kiriman pulsa. "Tidak mungkin kalau saya meminta uang pulsa kepada pihak sekolah," antahnya. Dijelaskannya juga, penipuan ini sudah berlangsung sejak dua tahun belakangan dan diduga dilakukan kepada seluruh sekolah yang ada di Indonesia. "Saya takutnya sejumlah dana ini mereka gunakan untuk pembiayaan terorisme,"ungkapnya. Ditambahkannya, guna melakukan antisipasi ini, pihaknya telah mengirim surat kepada seluruh kabupaten/kota yang menyatakan bahwa semua iming-iming bantuan itu tidak benar. "Kalau pun ada, kita akan panggil langsung sekolah terkait ke Pekanbaru,dan saya berharap kepada setiap sekolah dan orang tua murid jangan percaya pada hal yang seperti ini, karena banyak sekali modus penipuan yang kita temukan. Diharapkan guru, orangtua murid lebih waspada lagi," harap Asyari. Saat ini, mengaku pihaknya telah melaporkan kasus penipuan ini kepada Polda Riau dengan harapan kasusnya dapat diproses hingga siapa pelakunya terungkap.(ant/es/ts)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua