Nasional

Eny Yaqut Ajak DWP Kemenag Tingkatkan Kualitas Kesehatan Wanita

Penasihat DWP Kemenag, Eny Retno

Penasihat DWP Kemenag, Eny Retno

Jakarta (Kemenag) --- Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Eny Retno Yaqut mengajak anggotanya untuk meningkatkan kualitas kesehatan wanita. Pesan ini disampaikan Eny Retno saat memberikan sambutan pada Halalbihalal dan peringatan Hari Kartini di kantor pusat Kementerian Agama.

Acara ini dirangkai dengan Seminar Kesehatan Wanita bertajuk “Women Health and Well Being of Women” atau Perempuan Sehat and Perempuan Sejahtera”. Hadir sebagai narasumber, dr Elvine Gunawan, Sp.KJ (Founder & Lead Psychiatrist at Mental Hub Indonesia).

"Tema ini dipilih dalam rangka ingin meningkatkan kualitas kesehatan wanita, baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani, dengan tujuan menjadikan para wanita selalu bahagia dan sejahtera," tegas Eny Retno di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Acara ini berlangsung secara luring dan daring. Hadir, Ketua DWP Kemenag Hilda Ainissyifa Ali Ramdani, para pengurus, Ketua DWP PTKN, Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi, Ketua DWP Kankemenag Kab/Kota, Ketua DWP UPT Asrama Haji, Ketua DWP Balai Diklat Keagamaan dan Balai Litbang Agama se- Indonesia.

Penasihat DWP Kemenag, Eny Retno bersama pengurus (Foto : Isykariman Ismail)

Bagi Eny Retno, menjadi wanita sehat dan sejahtera, tentunya perlu usaha dan ikhtiar, tidak bisa dengan berdiam diri, ujug-ujug menjadi sehat, sejahtera, dan bahagia. Menjadi wanita sehat juga tidak bisa seperti bermain sulap, bim salabim lalu menjadi sejahtera dan bahagia.

“Menjadi wanita sehat dan sejahtera tentu harus melalui proses, perlu pengetahuan, perlu pembiasaan, butuh niatan kuat dari diri sendiri dan butuh dukungan dari lingkungan sekitar,” sebutnya.

Bahkan, lanjut Eny Retno, sedikitnya ada dua langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi bahagia dan sejahtera. Pertama, Self-Love VS selfish/Egois. Self-love but not selfish? Secara etimologi berarti mencintai diri sendiri, tapi tidak egois. Jika dilihat dari definisi secara terminology, self-love adalah perilaku positif berupa menerima segala kondisi diri secara utuh (baik kekurangan maupun kelebihan diri) dengan cara memperlakukan diri sendiri dengan rasa hormat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diterima.

Eny mengajak anggota DWP Kemenag selalu mengingat kebaikan Tuhan dan berterima kasih kepada Tuhan dan diri sendiri atas segala apa yang sudah lakukan. "Bagi umat muslim, menyintai diri berarti juga menyintai Allah. Dalam sebuah hadis Rasulullah Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At-Thabrani, dikatakan bahwa, jika seorang hamba mengenal dirinya dengan baik maka dia mengenal Tuhannya. Hadis ini sangat relevan dengan konsep self-love," jelas Eny Retno.

Penasihat DWP Kemenag, Eny Retno (foto: Marjan)

Eny Retno juga menjelaskan bahwa perilaku self-love sangat berkaitan erat dengan kesehatan mental. Karena dilakukan dengan cara melihat, memperhatikan, merasakan, memikirkan serta memperlakukan diri sendiri dengan sebaik mungkin, memadukan antara hati dan akal yang digunakan sebagai dasar untuk berkata, bersikap dan bertindak baik bagi diri sendiri maupun terhadap orang lain.

"Self-love juga sebagai pondasi dalam setiap jalinan hubungan dengan orang lain. Bagaimana kita bisa menyintai dan menghargai orang lain? jika kita belum bisa menyintai dan menghargai diri kita sendiri," papar Eny Retno.

Kedua, apresiasi/validasi diri Vs Self Judge/self-balme. Validasi Diri adalah sebuah bentuk apresiasi atau penghargaan yang dilakukan untuk diri sendiri tentang pendapat/ide/pikiran yang diterima orang lain, sikap, tindakan, dan hasil karya yang positif yang dapat membuat diri senang dan bahagia.

"Validasi dan apresiasi diri dapat meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan potensi dan kualitas diri, serta menjadi kunci kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis yang berkelanjutan," kata Eny Retno.

Sebaliknya self-Judge adalah tindakan yang sangat membahayakan bagi kesehatan mental. Menurut ilmuwan Mark Leruste “Judging yourself, when it comes down to it, is about pointing out and over -stressing over things you don’t like about yourself, your life, a certain circumstance or situation. Constant judgment can easily be compared to being at war with yourself at times”.

Menurut Eny Retno, masih banyak langkah-langkah yang harus dilakukan dan dihindari agar menjadi wanita sehat dan sejahtera. Di akhir sambutan, Eny Retno mengutip dua kata bijak. Pertama, ‘Love yourself first and everything else falls into line. You really have to love yourself to get anything done in this world (Lucille Ball)’. Kedua, ‘To fall in love with yourself is the first secret to happiness (Robert Morley).


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: M Arif Efendi

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua